ChanelMuslim.com – Sederhananya, Islam sangat menjunjung tinggi dan melindungi perempuan. Allah bermaksud agar perempuan dihormati dan dilindungi. Allah tidak ingin perempuan menjadi subjek dari keinginan pria yang masanya sementara.
Oleh karena itu, dalam Islam, hubungan di luar nikah tidak diperbolehkan mengingat betapa tidak adilnya hubungan tersebut khususnya terhadap perempuan. Itulah mengapa hubungan pacaran dilarang dalam Islam.
Akad nikah
Itu adalah bagian dari kehormatan dan hak wanita untuk memiliki kontrak pernikahan. Ini adalah kesaksian dari pria itu di hadapan Sang Pencipta sendiri dan semua saksi bahwa pria ini akan bertanggung jawab untuk mengurus kebutuhan emosional, fisik, spiritual, intelektual, dan keuangan wanita. Kerusakan apa pun; secara emosional, fisik dan yang lainnya, yang perempuan derita karena suaminya itu dilarang. Suami akan mempertanggung jawabkannya pada Hari Penghakiman.
Alternatifnya, bagi seorang gadis atau perpuan untuk menyerahkan wujud fisik dan perasaannya kepada seseorang yang tidak berutang apa pun padanya dan dapat meninggalkannya kapan saja tanpa memberinya hak penuh, ini adalah sesuatu yang tidak adil dan tidak pantas dijalani oleh perempuan. Kedudukan perempuan dimaksudkan untuk menjadi lebih tinggi dari itu.
Jika Anda memikirkan situasi ini dengan jujur dan tulus, seorang pria dapat meninggalkan pacarnya dan mengejar gadis lain dengan bebas sesuka hatinya tanpa malu karena tidak ada ikatan yang sah. Ini adalah penyalahgunaan hak anak perempuan.
Pacaran, seolah-olah Anda membuka rumah Anda bagi pencuri untuk datang dan mencuri apa yang diinginkannya dan pergi dengan bebas tanpa kewajiban apa pun.
Seluruh situasi ini merampas hak dan kesucian perempuan. Dan Allah menghendaki martabat dan kehormatan perempuan dan bahwa jika seorang pria menginginkannya, maka dia harus bertindak seperti pria dengan mendatangi keluarganya dan mengungkapkan maksudnya bahwa dia ingin bersamanya dan bersumpah untuk melindunginya dan memberikan semua haknya – bukan untuk datang dan pergi melalui pintu belakang.
Hubungan dalam Hukum
Seorang perempuan bisa mencintai dan menjalin hubungan, tapi harus menjadi hubungan yang sah yang memberi kedua belah pihak hak penuh mereka, hubungan yang mencakup komitmen, kesabaran dan kasih sayang bukan hanya pemenuhan nafsu sementara dan keinginan fisik.
Jadi pernikahan itulah yang memungkinkan dua orang yang penuh kasih untuk memulai hubungan yang memiliki martabat bersama.
Rasulullah Saw. berkata:
“Tidak ada yang seperti pernikahan, untuk dua orang yang saling mencintai.” [Sunan Ibn Majah]
Dan ingatlah bahwa Allah SWT adalah Yang menciptakan hati dan Yang mengontrol hati dan jika Dia menghendaki, Dia dapat menurunkan cinta dan kedamaian abadi dan rahmat atas hati dua orang yang ingin bersatu untuk niat yang benar dan demi-Nya. Dan Allah tahu yang terbaik. [My]