INILAH kisah saat Nabi Muhammad SAW ingin melihat pertunjukan musik. Pada saat itu, di Mekkah, orang menyembah patung di mana-mana, laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sering pergi berduaan, orang-orang melakukan thawaf tanpa busana, pesta mabuk-mabukan setiap malam, dan masih banyak keburukan lain.
Meski demikian, pernah juga Muhammad saw ingin pergi ke kota untuk melihat sebuah pesta pernikahan.
“Tolong jaga kambing-kambingku,” pinta Muhammad kepada seorang teman gembalanya.
“Baiklah, memang sudah giliranmu yang pergi bersenang-senang,” kata teman Muhammad. “Selama ini, kami selalu ada di padang gembala seperti seorang pertapa.”
Muhammad pun pergi memasuki Mekah. Di ujung kota, ia melihat ada sebuah pesta pernikahan yang dipenuhi berbagai hiburan dan musik.
Namun, belum sempat Muhammad tiba di rumah itu, tubuhnya tiba tiba disergap keletihan. Muhammad duduk bersandar di dinding dan tertidur lelap sampai pagi. Ia tidak sempat melihat tontonan di pesta sedikit pun.
Baca juga: Nabi Muhammad Menangis Memikirkan Nasib Umatnya
Kisah Nabi Muhammad saat Ingin Melihat Pertunjukan Musik
Esok harinya, Muhammad datang lagi ke Mekah dengan maksud yang sama. Kali ini, sebelum ia tiba di tempat pesta, telinganya mendengar musik indah yang turun dari langit, musik yang jauh lebih indah daripada semua musik di dunia ini. Musik itu membuai Muhammad dan ia pun kembali tertidur.
Sejak itu, Muhammad tidak lagi berminat untuk melihat pertunjukan musik di pesta agar terhindar dari kenakalan yang sering dibuat para pemuda seusianya. Akhlak Muhammad yang demikian baik selagi muda membuatnya disayang dan dipercaya semua orang hingga ia pun dijuluki Al Amin artinya “Yang Dipercaya”.
Muhammad melewati masa remajanya dengan menggembalakan kambing. Beliau pernah berkata kepada para sahabatnya,
“Musa diutus, dia menggembala kambing. Daud diutus, dia menggembala kambing. Aku diutus juga menggembala kambing keluargaku di Ajyad.”
“Siapa yang menciptakan bintang-bintang yang begitu kemilau? Siapa yang membuat udara untuk kuhirup?” “Siapa yang membuat jantungku berdetak? Siapa yang membuat matahari mengejar bulan dan bulan mengejar matahari?” pikir Muhamad saat menggembala kambing.
Ribuan pertanyaan seperti itu membuat Muhammad selalu sibuk berpikir. Hal itu membuat akhlak beliau terjaga demikian baik dari perbuatan buruk yang sering terjadi di Mekah. [ind/Walidah]
Bersambung