Chanelmuslim.com – Baru-baru ini, Kepolisian Resor Timor Tengah Selatan (TTS) menemukan gambar bendera ISIS di salah satu sekolah SMKN 1 So’e (salah satu daerah di TTS). Gambar ditemukan di dinding sekolah.
Selain di SMKN 1, gambar bendera ISIS juga ditemukan di kantor lurah So’e. Bahkan gambar tersebut juga ditemukan polisi di warung di sekitar kantor lurah tersebut. “Lokasinya tidak berjauhan antar satu dengan lainnya,” ujar Kahumas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abbas kepada Tempo.
Polisi mengaku masih melakukan penyelidikan tentang siapa pelakunya. Sekaligus, untuk memastikn, apakah ISIS sudah benar-benar bercokol di TTS. Selain itu, polisi pun sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah dan forum kerukunan beragama. Agar, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di masyarakat.
Fenomena janggal
Indikasi adanya gerakan ISIS di Timor Tengah Selatan atau TTS merupakan sebuah kejanggalan. Hal ini karena umat Islam di sana tergolong sangat minoritas. Yaitu, sebesar 2,53 persen (data 2007).
Jumlah itu pun beriringan dengan penyebaran PNS yang ditugaskan ke daerah pedalaman seperti di TTS. Dan selama ini, hubungan antar umat beragama di TTS tergolong bagus.
Jumlah penduduk yang beragama Kristen Protestan merupakan yang tertinggi, sebesar 82 persen. Disusul kemudian, Kristen Katolik 15,5 persen, baru kemudian Islam dan Hindu. Bahkan, jumlah masjid di seluruh kabupaten TTS saja hanya 32.
Angka-angka ini sangat kontras dengan bagaimana polisi menemukan gambar bendera ISIS yang ada di tempat-tempat publik, seperti SMK Negeri, bahkan kantor Lurah. Sungguh sebuah manuver yang janggal, jika penyebaran itu diduga dilakukan oleh umat Islam.
Kalaupun memang dilakukan oleh umat Islam, sudah teramat mudah untuk pihak keamanan melakukan pendeteksian. Karena jumlah umat Islam yang sangat sedikit, hanya 2,5 persen.
Pihak-pihak yang ingin memojokkan umat Islam
Inilah yang dikhawatirkan. Yaitu, adanya upaya pihak-pihak tertentu yang tidak suka perkembangan pesat umat Islam di daerah yang baru tahun 1951 umat Islam datang.
Keberadaan umat Islam yang sangat minoritas pun bisa menjadi pelampiasan kemarahan masyarakat yang mayoritas non muslim. Karena ISIS sudah menjadi momok dunia.
Bukan itu saja, ISIS bahkan sudah menjadi alat efektif musuh-musuh Islam untuk memojokkan umat Islam sebagai pihak yang tertuduh. Seolah propaganda itu ingin mengatakan, “Hei warga NTT, di sini ada pendukung ISIS yang jahat dan biada itu. Usir mereka!”
Semoga Allah memberikan yang terbaik buat bangsa ini. (Mh/berbagai sumber)