Chanelmuslim.com – Kita saat ini berada di periode ini. Yaitu, akan menjadi saksi munculnya tanda-tanda kiamat yang belum terjadi. Atau tepatnya, yang sebentar lagi terjadi. Antara lain:
e. Keluarnya kekayaan alam yang terpendam di perut bumi
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Bumi memuntahkan potongan-potongan dagingnya (afladz al-kabid) sebesar tiang berupa emas dan perak. Lalu datanglah seorang pembunuh dan berkata, ‘Karena inikah aku membunuh.’ Lalu datang seorang tukang begal dan berkata, ‘Karena inikah aku diungsikan.’ Lalu datang seorang pencuri dan berkata, ‘Karena inikah tanganku dipotong.’ Kemudian mereka membiarkannya (bongkahan emas dan perak itu) tanpa mengambilnya sedikit pun.” (HR. Muslim)
Hadits ini memberikan perumpamaan, yaitu bumi mengeluarkan potongan-potongan yang dikandungnya. Nabi saw. mengumpamakan dengan tiang karena besarnya dan jumlahnya yang begitu banyak.
Ketika manusia melihat banyaknya emas dan perak, mereka bersikap zuhud dan sedih karena berbuat dosa dan maksiat lantara memburu harta yang hina seperti ini.
f. Kaum muslimin terkepung di Madinah
Dari Ibnu Umar r.a. Rasulullah saw. bersabda, “Kaum muslimin hampir terkepung di Madinah, hingga (saat itu) tempat pengintaian terjauh mereka adalah senjata.” (HR. Abu Dawud dan Al-Hakim, shahih)
g. Jahjah menjadi raja
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai seorang lelaki muncul dari Qahthan, menggiring manusia dengan tongkatnya (kekuasaannya).” (HR. Muslim)
Dalam riwayat Muslim yang lain, “Hari-hari dan malam-malam tidak akan lenyap sampai seorang bernama Jahjah berkuasa.”
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Malam dan siang tidak akan lenyap sampai seseorang dari kalangan budak bernama Jahjah berkuasa.” (HR. Tirmidzi)
Kata Jahjah berarti tukang siksa, sifat yang sesuai dengan tongkat sebagaimana ditafsirkan oleh Ibnu Hajar. Menggiring manusia artinya menguasai manusia sehingga mereka mengikuti dan menaatinya. “Dengan tongkat” menunjukkan kekerasan dan kekejaman Jahjah.
h. Fitnah al-ahlas, fitnah orang bodoh, dan fitnah orang yang lebih bodoh
Abdullah bin Umar berkata, “Kami suatu hari duduk bersama Rasulullah saw. membicarakan fitnah. Beliau panjang lebar menjelaskan fitnah sampai menyebut fitnah al-ahlas. Seseorang bertanya, ‘Apa itu fitnah al-ahlas?’ Beliau menjawab, ‘Itu adalah fitnah hilangnya harta dan keluarga. Kemudian fitnah as-sarra (harta yang melimpah). Seseorang dari keluargaku masuk kedalam fitnah itu. Ia mengira berasal dariku, padahal tidak. Sesungguhnya wali-waliku adalah orang-orang yang bertakwa. Kemudian manusia berdamai seorang lelaki seperti pangkal paha di atas rusuk.
“Kemudian muncul fitnah orang bodoh, dan tidak seorang pun dari umat ini yang luput dari fitnah tersebut. Jika dikatakan fitnah itu telah berhenti, ia makin menjadi-jadi. Di pagi hari seseorang masih mukmin, tapi di sore hari ia menjadi kafir. Manusia pun menjadi dua kelompok: kelompok mukmin yang tak ada kemunafikan, dan kelompok munafik yang tak ada iman. Jika seperti keadaan kalian, maka tunggulah Dajal (akan datang) hari ini atau esok.” (HR. Abu Dawud, Al-Hakim, Ahmad, shahih)
“Pangkal paha di atas rusuk” artinya perumpamaan bagi sesuatu yang tidak tetap dan kokoh. Karena pangkal paha tidak bersatu dan tidak dikuatkan oleh tulang rusuk.
i. Munculnya Al-Mahdi
Dalam hadits-hadits shahih dijelaskan bahwa di akhir zaman, Allah swt. akan mengutus seorang khalifah yang adil. Ia akan memerintah umat, dan masih termasuk ahlulbait (keturunan, keluarga) Rasul dari jalur Fathimah. Namanya sama dengan nama Rasulullah saw. Dan nama bapaknya sama dengan nama bapak Rasulullah.
Hadits-hadits melukiskannya sebagai orang yang berdahi lebar, berhidung mancung, dan akan mengayomi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya bumi diliputi kezhaliman.