ChanelMuslim.com – Punya anak. Remaja. Susah. Banyak maunya. Dilarang susah. Diajak ngomong susah. Dikasih tahu membantah. Diajak diskusi ngambek.
Bahkan di Australia, survei menyatakan bahwa orang tidak mau kerja jadi guru secondary. Katanya, pekerjaan paling susah jadi guru anak remaja, mendingan jadi plumber. Karena itu pula di Australia, nggak ada yang namanya Islamic Boarding School.
Ya, tidak semua orang tua punya kemampuan didik anak remaja dengan kesibukan yang luar biasa. Di zaman sekarang ini fullday school juga jadi alternatif bagi orang tua sibuk tapi dengan banyaknya boarding yang menjamur dimana-mana, menyekolahkan di boarding school juga salah satu alternatif yang baik.
Memasukkan anak ke boarding school, anak ditinggal sebulan, pulang-pulang sudah santun. Pulang-pulang sudah bisa mengaji, akhlak mulia, disuruh cium tangan, dan makin gemuk pipi-pipi membulat.
Saya bersyukur dengan adanya boarding school apalagi di Turky. Anak saya bisa makan makanan bergizi banget: susu madu, daging kualitas terbaik, juga diajar syeh-syeh dari Saudi, Mesir, dan lain-lain. Jadi saya tidak repot lagi. Selain itu juga saya masih bisa sibuk-sibuk dengan urusan saya dan anak saya diatur bahkan dididik bahkan ketika ada masalah keremajaannya dibimbing oleh brother Musa, pimpinan boardingnya.
Belum lagi tarbiyahnya pun ada ustaz yang memantau sepekan sekali. Alhamdulillah anak saya sekarang sudaah lulus dan dari awal hidup di Turky dapat beasiswa penuh. Sekarang melanjutkan kuliah di suatu negeri dan dapat beasiswa juga.
Remajanya dihabiskan di boarding school, sempat menghafal sampai 30 juz dan sekarang lagi diulang-ulang dari Al Baqarah lagi dan dia mah cuek saja mengulang dari Al Ikhlas juga. Dia nggak gengsi.
Katanya, “Alquran itu mah harus diulang-ulang paling nggak sehari 5 jam kata Ustaz Dicky, ustaznya waktu masih sekolah di JISc dan JIBBS.”
Jadi aku sebagai parent yang sibuk, terbantu banget dengan adanya boarding school. Padahal, aku nggak tahu wali kelas anakku, kepseknya juga nggak kenal, syehnya juga aku nggak tahu, aku tsiqah saja karena nggak ada orang buat sekolahan yang akan menjerumuskan anaknya. Alhamdulillah peringkat ke-3 dari seluruh students multicultural mendapat 9,8. Apa 8,9 ya?
Juga di boarding JIBBS (Jakarta Islamic Boys Boarding School) yang dirintis dari satu saung hingga menjadi, Alhamdulillah, beberapa gedung yang tidak megah tetapi cukup homey untuk tempat tinggal anak-anak remaja kita, yang penting antara guru dengan orang tua tuh kooperatif, saling support, dan saling tafahum (memahami). Team work hebat adalah yang saling memahami.
Di boarding itu lingkungan baik-baik, ustaz tegas dan lembut. Segala apa yang diajarkan dari matematika sampai bela diri mati-matian. Juga masak-masak. Dari hafalan Biologi sampai praktek Kimia, bikin lilin aromatherapy sampai hafalan Alquran. Bahkan pelajaran melipat sarung sampai masak nasi liwet jengkol juga ada. Semuanya lengkap tanpa syarat.
Karena syarat kerja di JISc dan JIBBS cuma satu: harus berbuat dengan hati karena Allah. Bahkan akil balighnya pun ditangani para ustaz, dikasih tahu mandi junub kayak apa, jangan sampai shalatnya nggak diterima dan juga tata caranya agar nggak salah.
Sementara boarding beterbaran dimana-mana, orang tua tinggal pilih yang mana sesuka hati karena memilih boarding berarti memilih rumah kedua, rumah tanpa papa, atau rumah tanpa mama.
Belajar bermasyarakat, berbagi, dan mengatasi masalah pribadi tanpa intervensi. Di situlah anak ditempa kepribadiannya. Saranku sih, jangan mudah pindah-pindah sekolah, memindahkan anak nggak cuma raganya tapi juga jiwanya.
Hal lain? Jiwa itu harus ditempa.
Ditempa untuk kuat karena masalah hidup ke depan akan lebih berat.
Maka itu, boarding kami menyatakan, “Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Bukan zaman kita dulu tapi zaman mereka nanti.”
Huff… zaman sekarang saja sudah berat apalagi nanti.
Boarding mana yang terbaik? Tergantung orang tua carinya apa? Kalau boarding kami lebih kepada pembentukan karakter para leader agar siap menghadapi tantangan di dunia dan siap menjawab pertanyaan di yaumil hisab sebagai ibadurahmaan, jundullah, hamba Allah, dan prajuritnya Allah. Siap taat.
Bersama Allah kita bisa.
Jakarta Islamic Boys Boarding School: School for Leaders. School for Ummah.
Jakarta Islamic Girls Boarding School: School for Young Ummahat. Mendidik dengan cara ibu.
Allah berfirman, “Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan. Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. Ath-Thur: 21)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: