ChanelMuslim.com – Mush’ab bin Umair, Sahabat Remaja yang Hebat di Masa Rasulullah
Masa remaja termasuk masa yang potensial untuk peningkatan berbagai potensi dan keahlian anak-anak remaja. Sehingga di masa Nabi banyak terdapat remaja yang menjadi sahabatnya dan berprestasi dalam banyak hal. Ini menunjukkan bahwa para orang tua hendaknya bisa memanfaatkan usia remaja bagi anak-anaknya dengan memberikan perhatian dan pendidikan yang sebaik-baiknya.
Para sahabat remaja yang hebat di masa Rasulullah diantaranya adalah Mush’ab bin Umair. Ia seorang anak remaja berusia 18 tahun yang berwajah tampan, selalu tampil mewah dan menawan, berpakaian yang sangat mahal, selalu harum dengan berbagai parfum yang mahal.
Baca Juga: Kesuksesan Dakwah Mushab bin Umair di Madinah
Mush’ab bin Umair, Sahabat Remaja yang Hebat di Masa Rasulullah
Ia menjadi impian para gadis di masanya. Hidupnya selalu senang bergelimang dengan kemewahan dan sangat dimanjakan oleh orang tuanya.
Namun secara diam-diam Mush’ab sering hadir di majlis Rasulullah di rumah Arqam bin Arqam hingga tersentuh hatinya dan memeluk ajaran Islam. Ibunya yang musyrik sangat marah saat mengetahui Mush’ab sudah masuk Islam.
Maka ibunya mengurung Mush’ab dan menyiksanya di dalam kamar agar dia meninggalkan Islam. Namun Mush’ab tetap istiqamah dengan Islam sekalipun ibunya mogok makan berhari-hari untuk meluluhkan hatinya.
Akhirnya Mush’ab diusir dari rumah orang tuanya. Setelah itu Mush’ab menjadi berubah penampilannya seperi orang miskin yang susah hidupnya, namun ia tetap istiqamah dan terus belajar tentang Islam kepada Rasulullah hingga suatu saat Rasulullah mengutusnya menjadi duta pertama dakwah ke Madinah untuk menyampaikan ajaran Islam.
Suatu saat Rasulullah diperintahkan Allah hijrah ke Madinah, Mush’ab telah berhasil dakwahnya kepada sejumlah keluarga sehingga ia dapat menyiapkan lingkungan yang kondusif bagi hijrahnya Rasulullah ke Madinah.
Mush’ab ikut bergabung dalam perang uhud bersama Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam. Ia membentengi Rasulullah dari serangan musuh sambil memegang bendera, namun tangannya diserang musuh hingga terputus, maka ia pindahkan bendera ke tangan yang satunya namun tangan itupun diserang pedang musuh hingga terputus pula, ia tetap gigih maka bendera dijepit oleh ketiaknya dan tiba-tiba ada musuh yang memanah dadanya hingga syahid. Saat itu kain kafannya hanya burdah dan rumput idzkhir.
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag
di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak
[jwt]