ChanelMuslim.com – Pesan dari para pemimpin Arab dituangkan pada hari Sabtu kemarin untuk mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris atas kemenangan mereka di Gedung Putih.
Pemimpin dari Qatar, Lebanon, dan Mesir termasuk di antara mereka yang menyambut kemenangan, seperti yang diproyeksikan oleh outlet media utama AS.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, mengucapkan selamat kepada Biden dan Harris.
“Saya berharap dapat bekerja sama untuk terus memperkuat persahabatan antar negara kita.” Sheikh Tamim menulis di Twitter.
Presiden Lebanon Michel Aoun juga memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya.
Aoun mengungkapkan harapan bahwa selama masa jabatan Biden, keseimbangan dalam hubungan Lebanon-Amerika akan kembali demi kebaikan rakyat Lebanon dan Amerika yang bersahabat.
Abdel Fattah el-Sisi, presiden Mesir, termasuk di antara para pemimpin Arab pertama yang memberi selamat kepada Biden.
Dalam pernyataan juru bicara kepresidenan Bassam Radi, el-Sisi mengatakan bahwa dia mengharapkan kerja sama dan tindakan bersama untuk memperkuat hubungan strategis bilateral antara Mesir dan Amerika Serikat untuk kepentingan kedua negara dan rakyat.
Raja Yordania Abdullah II juga memberi selamat kepada presiden terpilih AS.
“Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda dalam memajukan lebih lanjut kemitraan bersejarah yang solid antara Yordania dan Amerika Serikat, demi kepentingan tujuan bersama kita yaitu perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran,” cuit Abdullah II, bersama dengan foto dirinya dan Biden.
Sementara kepemimpinan Palestina belum mengomentari kemenangan Biden, beberapa kelompok dan pejabat Palestina menyatakan kepuasan mereka atas kepergian Presiden Donald Trump, arsitek gerakan anti-Palestina seperti mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan apa yang disebut “kesepakatan abad.”
Nabil Shaath, seorang pejabat senior Palestina, mengatakan bahwa “tidak ada yang lebih buruk dari era Trump, kepergiannya adalah keuntungan.”
Pemimpin kelompok Hamas Ismail Haniyah tidak berkomentar secara langsung tentang kemenangan Biden, tetapi mengatakan: “Presiden AS Donald Trump, yang berusaha untuk melenyapkan perjuangan Palestina, telah pergi dan Yerusalem tidak akan pergi.”[ah/anadolu]
Yerusalem Timur dipandang sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan.
Biden, 77, terpilih sebagai presiden Amerika Serikat ke-46, menjadikannya presiden masuk tertua dalam sejarah AS.[ah/anadolu]