ChanelMuslim.com – MR Aqiqah berdiri sejak tahun 2008. Berlokasi di Jalan Ratna No.17 Jatikramat, Jatiasih, Bekasi, MR Aqiqah telah menjangkau pelanggan di area Jabodetabek. Tujuannya satu, membantu pelanggan menjalankan ibadah aqiqah sesuai sunnah.
Menurut Maulana, nama MR Aqiqah diambil dari nama Maulana dan istri, Risma. Pada awalnya, usaha aqiqah tersebut bernama ‘afdholu’ yang berarti ‘keutamaan’.
[gambar1]
“Awal berdiri namanya adalah afdholu aqiqah. Afdholu artinya keutamaan. Setelah membuka cabang di Jatiasih, berubah menjadi MR Aqiqah agar lebih mudah diingat oleh konsumen,” kata Maulana kepada ChanelMuslim.com, Sabtu (24/10/2020).
Aqiqah adalah sunnah Rasul saw yang dilakukan setelah kelahiran bayi di hari ke-7, 14, 21.
“Biasanya, kita sedang sibuk dengan bayi baru lahir sehingga tidak sempat untuk menyediakan masakan aqiqah sendiri. Oleh karena itu, kami berharap dapat membantu atau memudahkan umat Islam yang ingin menjalankan ibadah aqiqah,” ungkap Maulana.
[gambar2]
MR Aqiqah menyediakan katering aqiqah dalam bentuk nasi kotak dan prasmanan dengan berbagai menu seperti: sate, gulai, nasi kebuli, kambing bakar, tongseng, rendang, semur, sop dan lain-lain. Harga yang dibanderol mulai Rp1,4 juta per ekor kambing hingga Rp2,2 juta per ekor dan sudah dimasak menjadi dua menu masakan.
“Pelanggan juga bisa memilih menu nasi kotak dengan harga mulai Rp12 ribu hingga Rp17 ribu per porsi,” tambahnya.
Maulana juga memberikan bonus sertifikat aqiqah serta souvenir boneka domba untuk sang bayi.
[gambar3]
Mengenai strategi pemasaran, Maulana mengakui, sebelum pandemi, promosi dilakukan dengan banner di pinggir jalan, tetapi setelah pandemi dilakukan melalui online.
“Sekarang setelah pandemi, karena semua serba online dan masyarakat lebih banyak di dalam rumah, jadi pemasaran melalui iklan di medsos, google, dan web,” ujarnya.
Meskipun demikian, Maulana mengatakan bahwa pemasaran yang paling efektif adalah word of mouth.
“Pemasaran yang paling efektif selama ini adalah melalui testimoni konsumen atau dari mulut ke mulut. Alhamdulillah, kebanyakan konsumen kami sering repeat order dari aqiqah anak ke-1 sampai ke anak berikutnya,” katanya.
[gambar4]
Pandemi memang berdampak kepada bisnis UMKM, tak terkecuali MR Aqiqah. Maulana bahkan mengatakan omsetnya menurun drastis hingga 75%.
“Awal pandemi dan lockdown 15 Maret, semua order catering aqiqah dibatalkan. Kami buat strategi untuk produksi dan jual ayam ungkep frozen dari awal Maret sampai lebaran supaya tetap ada pemasukan untuk gaji dan THR karyawan,” kata Maulana.
Alhamdulillah, setelah lebaran dan PSBB dibuka bertahap, penjualan catering MR Aqiqah perlahan mulai membaik, meski belum kembali normal seperti dulu sebelum pandemi.
Dalam waktu dekat, Maulana berencana membuka cabang di Tambun, Bekasi. Ia juga sudah mengantongi legalitas usaha berupa SKDU (surat keterangan domisili usaha) yang dikeluarkan oleh kelurahan dan kecamatan setempat.
Dalam sebulan, MR Aqiqah melayani lebih dari 100 ekor kambing dan belasan ribu nasi boks.
[gambar5]
Sebagai bentuk syukur atas usaha yang dijalani, Maulana juga melakukan aksi sosial seperti pemberian diskon untuk pelanggan yang menyumbangkan nasi kotak aqiqahnya untuk pengemudi ojek online dan pekerja harian selama Ramadan. Kegiatan itu berlangsung dari bulan Maret di awal lockdown hingga Mei menjelang Lebaran.
Info selengkapnya mengenai MR Aqiqah bisa dilihat di FB: MR Aqiqah Catering dan IG: misteraqiqah, No. Hp: 081318338324.[ind]