ChanelMuslim.com – Selama bertahun-tahun, Muslim di Amerika Serikat berfokus pada membangun masjid, pusat-pusat komunitas, sekolah, dan toko halal.
Hari ini, kebutuhan masyarakat Muslim telah berevolusi dan langkah berikutnya adalah bagaimana membangun fasilitas yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan perempuan dan anak-anak, orang sakit, orang tua, orang cacat, kaum minoritas, dan para muallaf.
“Kakek-nenek dan orang tua kami tinggal di negara ini dalam waktu yang lebih sederhana,” kata Joohi Tahir, direktur eksekutif Asosiasi Mahasiswa Muslim Nasional dan MUHSEN (Muslims Understanding & Helping Special Education Needs).
Tahir membuat pernyataan ini selama acara yang diadakan pekan lalu pada konvensi tahunan ke-52 ISNA yang dihadiri oleh koresponden OnIslam. Acara itu sendiri membahas upaya mempromosikan dan membangun masjid inklusif dan ramah bagi semua Muslim.
ISNA adalah organisasi payung Muslim terbesar di Amerika Utara.
“Sepertinya belum pernah kita benar-benar meluangkan waktu untuk melihat ke dalam isu-isu masyarakat kita sendiri. Fokus kita selama ini semua tentang bagaimana kita bisa hidup, fungsi, dan berkembang di dalam negeri ini, dengan tetap menjaga prinsip-prinsip Islam,” tambah Tahir.
Mengakomodasi generasi Muslim “unmosqued” termasuk muallaf baru yang sering merasa tidak cocok di dalam masyarakat masjid tradisional, adalah tantangan yang banyak masjid hadapi saat ini.
“Kita sebagai manusia memiliki kebutuhan untuk menjadi bagian dari sesuatu,” kata Tahir. “Tidak ada yang menyambut Mualaf baru di luar dengan mengatakan salaam kepada mereka.”
Tujuan MUHSEN adalah untuk meningkatkan kehidupan orang-orang penyandang cacat dari semua usia, kata Tahir.
“Siapapun, di mana saja dapat dipengaruhi oleh ini dan hidup mereka dapat berubah dalam sekejap mata,” tambahnya.[af/onislam]