Chanelmuslim.com – Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga manusia biasa seperti kita. Beliau bisa gembira, sedih, tertawa, marah, lupa, dan seterusnya. Beliau pun juga sakit seperti halnya kita. Dan manakala menderita sakit, Rasulullah biasa berdoa dengan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Aisyah Radhiyallahu Anha menuturkan hal ini,
“Apabila Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menguluh sakit, beliau membaca al-mu’awwidzat untuk dirinya dan meniupnya. Dan manakala sakit beliau menambah parah, aku membacakannya untuk beliau lalu aku usap dengan tangannya, mengharapkan barakahnya.” (HR. Malik, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Baca Juga: Abdullah bin Masud, Peti Rahasia Rasulullah Saw
Rasulullah Berdoa Jika Merasa Sakit
Seperti kita ketahui, bahwa al’mu’awwidzat adalah tiga surat terakhir Al-Quran, yaitu Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Tiga surat inilah yang biasa beliau baca apabila sedang sakit. “Membaca untuk dirinya,” maksudnya ialah bacaan tersebut dibaca dengan niat memohon kepada Allah untuk kesembuhan dirinya. Karena salah satu manfaat diturunkannya Al-Quran adalah sebagai penyembuh dan penyejuk hati bagi orang-orang beriman. Kemudian, setelah membaca ketiga surat ini, beliau meniupakannya ke telapak tangan sebagaimana yang biasa beliau lakukan menjelang tidur malam, lalu beliau usapkan ke sekujur tubuhnya sebatas yang bisa dijangkau oleh kedua tangan.
Taktaka sakit beliau semakin berat, Aisyah membacakan Al-mu’awwadzat ini untuk beliau, lalu dia tiupkan ke tangan Nabi dan mengusapkan tangannya ke tangan beliau, untuk mencari barakahnya. Artinya, apa yang dilakukan Aisyah ini juga bisa dilakukan oleh orang lain apabila ada kekurangannya atau saudaranya yang sakit. Dan, memang Nabi sendiri biasa melakukan hal ini kepada anggota keluarganya apabila ada di antara merek yang sakit.
Masih dari Aisyah juga, ia berkata,
“Adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, apabila ada seorang anggota keluarganya yang sakit, beliau meniupakan al-mu’awwidzat kepadanya.” (HR. Muslim)
(Sumber:165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar)