ChanelMuslim.com – Suatu ketika para shahabat membicarakan pribadi Abdullah bin Masud, kata mereka: “Sungguh, kita terhalang, sementera ia diberi restu, kita sedang bepergian, sementera ia menyaksikan (tingkah laku Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam)
Maksud mereka ialah bahwa Abdullah radhiallahu ‘anhu beruntung mendapat kesempatan berdekatan dengan Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam, suatu hal yang jarang didapat oleh orang lain.
Ia lebih sering masuk ke rumah Rasulullah dan menjadi teman duduknya. Dan lebih-lebih lagi ia adalah tempat Rasulullah menumpahkan keluhan dan mempercayakan rahasianya, hingga diberi gelar Peti Rahasia.
Baca Juga: Keistimewaan Ibnu Masud Diakui Para Shahabat
Abdullah bin Masud, Peti Rahasia Rasulullah Saw
Berkata Abu Musa al-Asy’ari:
“Sungguh, setiap saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam, pastilah Ibnu Mas’ud berada menyertainya.”
Adapun yang menjadi sebab ialah karena Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam amat menyayanginya, terutama keshalihan dan kecerdasannya serta kebesaran jiwanya, hingga Rasulullah pernah bersabdah mengenai dirinya:
“Seandainya saya hendak mengangkat seseorang sebagai amir tanpa musyawarah dengan Kaum Muslimin, tentulah yang saya angkat itu Ibnu Umi ‘Abdin…” yaitu Abdullah bin Mas’ud.
Dan telah kita kemukakan wasiat Rasulullah kepada para shahabatnya: “Berpegang teguhlah kepada ilmu Ibnu Ummi ‘Abdin!”
Maka kesayangan dan kepercayaan ini memungkinkannya untuk bergaul rapat dengan Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam hingga ia memperoleh hak yang tidak diberikannya kepada orang lain, bersabdah Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam kepadanya:
“Saya izinkan kamu bebas dari tabir hijab.”
Ini merupakan lampu hijau bagi Ibnu Mas’ud untuk masuk rumah Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam dan pintunya senantiasa terbuka baginya, biar siang maupun malam. Dan inilah yang pernah dibicarkan oleh para shahabat:
“Sungguh, kita terhalang, sementera ia diberi restu, dan kita sedang bepergian, sementera ia menyaksikan (tingkah laku Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam)
Dan memang Ibnu Mas’ud layak untuk memperoleh keistimewaan ini. Karena walaupun pergaulan rapat seperti ini akan memberikan padanya keuntungan, tetapi Ibnu Mas’ud semakin bertambah khusyu’, tambah hormat dan sopan-santun.
Bersambung…