LARANGAN berduaan dengan ipar (saudara dari isteri/suami), telah ditegaskan dalam sebuah hadits. Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan sebagai berikut.
Dari ‘Uqbah bin Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ
“Hati-hatilah kalian memasuki tempatnya wanita.” Berkatalah seorang laki-laki dari kaum Anshar: “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu dengan Al Hamwu (ipar)?” Rasulullah menjawab: “ Ipar adalah maut (kematian).”
(HR. Bukhari no. 5232)
Tertulis dalam Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyah tentang hadits ini sebagai berikut:
وَقَدْ خَرَجَ هَذَا الْكَلاَمُ مَخْرَجَ التَّغْلِيظِ ، لأَِنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهِمَ مِنَ السَّائِل طَلَبَ التَّرْخِيصِ بِدُخُول مِثْل هَؤُلاَءِ الَّذِينَ لَيْسُوا بِمَحَارِمَ
“Keluarnya perkataan ini (Ipar adalah maut, pen) merupakan penguatan larangannya, sebab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam faham bahwa si penanya menghendaki keringanan masuk berduaan dengan mereka (ipar) tanpa ditemani yang bukan mahram-nya.”
(Al Mausu’ah, 18/163)
Hadits ini menunjukkan keharaman berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram, walaupun dia ipar sendiri.
Baca Juga: Cara Bergaul dengan Lawan Jenis
Larangan Berduaan dengan Ipar
Imam Al Qurthubi mengatakan:
يُشَبِّهُ الْمَوْتَ فِي الِاسْتِقْبَاحِ وَالْمَفْسَدَةِ أَيْ فَهُوَ مُحَرَّمٌ مَعْلُومُ التَّحْرِيمِ
“(Ipar) diserupai dengan Al Maut (kematian) dalam hal keburukan dan kerusakannya, yakni hal itu adalah sesuatu yang haram dan keharamannya sudah diketahui.” (Dikutip Al Mubarkafuri, Tuhfah al Ahwadzi, 3/251)
Imam An Nawawi bahkan mengatakan berduaan dengan ipar adalah lebih terlarang dibandingkan dengan orang lain karena biasanya manusia menganggap remeh hal tersebut. Berikut perkataannya:
وَعَادَة النَّاس الْمُسَاهَلَة فِيهِ ، وَيَخْلُو بِامْرَأَةِ أَخِيهِ ، فَهَذَا هُوَ الْمَوْت ، وَهُوَ أَوْلَى بِالْمَنْعِ مِنْ الْأَجْنَبِيّ
“Biasanya manusia menyepelekan masalah ini, mereka berduaan dengan iparnya, itulah Al Maut (kematian), dan itu lebih utama untuk dilarang dibandingkan dengan berduaan bersama orang lain.”
(Syarh Shahih Muslim, 7/308)
Jika kita melihat perbandingan, maka jika berduaan dengan ipar saja dilarang, padahal dia masih kerabat dari istri atau suami, apalagi berduaan dengan selain ipar. Tentu dia lebih terlarang lagi.
Namun, oleh Imam An Nawawi justru dengan ipar lebih terlarang lantaran sikap manusia yang umumnya menganggap enteng berduaan dengan ipar.
Sudah sering terjadi perselingkuhan bahkan perzinahan seseorang dengan iparnya.
Wallahu a’lam. Sahabat Muslim, itulah penjelasan ustaz mengenai larangan berduaan dengan ipar. Semoga menambah wawasan kamu.[ind]