ChanelMuslim.com – Meskipun sudah adanya peringatan dari Panitia Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) mengenai pelarangan membawa air zam-zam baik dalam tas maupun koper, pihak penerbangan masih menemukan sekitar 7,5 ton air zam-zam yang dibawa jamaah haji.
Air zam-zam yang dibawa tersebut akhirnya dibongkar setelah mesin pemindai x-ray di lokasi pemeriksaan barang di Madinatul Hujjaj, Jeddah, mendeteksi adanya kandungan air di dalam koper jamaah haji.
“Dari penerbangan Garuda zamzam yang dibongkar sekitar 5,8 ton, sedangkan dari penerbangan Saudi sekitar 1,7 ton,” kata Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Jamaah Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Edayanti Dasril Munir di Jeddah, Selasa (06/10).
Edayanti melanjutkan, pembongkaran zamzam sangat masif pada lima hari pemulangan jamaah haji ke Tanah Air yang dimulai sejak Senin (28/9). Tercatat, seberat 6,7 ton zamzam jamaah haji yang dikeluarkan dari koper mereka. Perinciannya, 5,2 ton dari penerbangan via maskapai Garuda Indonesia dan 1,5 ton dari penerbangan dengan maskapai Saudia Arabia.
Menemukan fakta masih banyaknya jamaah haji yang berupaya membawa air zamzam di dalam tas, kata Edayanti, petugas PPIH Arab Saudi pun menggencarkan sosialisasi larangan membawa zamzam. Petugas memastikan, setiap tas jamaah akan dibongkar apabila ditemukan air zamzam di dalamnya sekalipun hanya dalam kemasan botol kecil. Hasilnya, jamaah pun mulai menaati peraturan tersebut.
“Sejak Sabtu lalu sampai hari ini, sudah mulai soft. Tidak lagi banyak ditemukan zamzam, paling hanya tas saja,” ujarnya.
Menurut Edayanti, di periode awal pemulangan, umumnya jamaah kelompok terbang asal embarkasi Jakarta (JKG) dan Solo (SOC) yang paling banyak membawa zamzam dalam tas. Dalam satu kloternya, minimal 30 persen tas bawaan jamaah haji terdapat zamzam. Selama periode Senin (28/9) sampai Jumat (2/10), ada 2,3 ton zamzam yang dibongkar dari tas jamaah kloter JKG dan 1,7 ton zamzam dikeluarkan dari tas jamaah kloter SOC.
Kepala Daker Airport Jeddah – Madinah, Nurul Badruttamam, mencatat bahwa sampai dengan pagi ini, sedikitnya ada 2.461 koper yang telah dibongkar oleh Tim pemeriksaaan barang bagasi jamaah haji di Madinatul Hujjaj, Jeddah. Jamaah haji dari Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG) menduduki ranking pertama dengan1.132 koper jamaah yang dibongkar karena menyimpan air Zamzam. Sedangkan jamaah haji Embarkasi Batam (BTH) dinilai paling disiplin karena hanya 10 koper yang dibongkar.
Menempati urutan kedua kloter dengan jumlah koper yang banyak dibongkar adalah Embarkasi Solo/SOC (738 koper bagasi), disusul kemudian Embarkasi Kualanamu/MES (139), Lombok/LOP (137), Makassar/UPG (86); Balikpapan/BPN (75), Padang/PDG (47), Jakarta – Bekasi/JKS (30), Surabaya/SUB (29), Batam/BTH (14), Palembang/PLM (13), Aceh/BTJ (11), dan Batam/BTH (10).
Kondisi berbeda memang terlihat sejak tiga hari terakhir. Menurut Edayanti, Jamaah kloter JKG dan SOC tak lagi banyak yang berjudi dengan aturan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi (General Authority of Civil Aviation/GACA). “Ini sekarang dari 360 koper jamaah haji satu kloter SOC cuma 14 koper yang ada zamzamnya, di JKG satu kloter cuma ditemukan empat koper masih ada zamzam. Sudah lebih taat jamaahnya,” kata Edayanti.
Dia menambahkan, tahun ini GACA memang memberlakukan aturan ketat berupa larangan membawa zamzam ke dalam pesawat. Maskapai yang ditemukan membawa air zamzam akan dikenakan sanksi mencapai 10 ribu Riyal Arab Saudi per penerbangan yang dilakukan. Adanya larangan ini bukan berarti jamaah tidak akan mendapatkan jatah air khas Tanah Suci tersebut. setiap jamaah sudah diberikan jatah lima liter air zamzam yang diberikan di debarkasi kedatangan masing-masing.
“Air zamzamnya sudah diterbangkan lebih dulu dengan empty flight ke Indonesia,” kata Edayanti.
Dua jamaah asal Tegal, Jawa Tengah yang ditemui tim Media Center Haji (MCH) di Masjidil Haram Makkah, Muhammad Syahroni (64 tahun) dan Sobirin (66) berharap, pemerintah bisa menambah jatah air zamzam kepada jamaah haji.
Alasannya, jatah lima liter zamzam sangat kurang untuk dibagi-bagi ke keluarga dan tetangga di kampung halaman.
““Paling nggak 10 liter lah, Mas. Kan tetangga itu senangnya dibagi zamzam kalau ada yang pulang dari haji,” kata Syahroni.
“Kalau cuma lima liter ya pasti kurang. Sudah gitu, ini diberi tahu katanya nggak boleh bawa zamzam di tas. Saya sih tetap mau bawa,” ujar Sobirin.
Hal serupa dikatakan Sugino, jamaah asal Karanganyar, Jawa Tengah. Sugino dan istri memilih tetap membeli dua buah kemasan tempat air zamzam kapasitas 1 liter air di pasar malam di dekat Terminal Syib Amir. Menurut Sugino, dia sudah tahu ada larangan membawa zamzam. Namun, dia tetap akan membawa zamzam dengan harapan bisa lolos dari pemeriksaan.
“Ya, untung-untungan saja. Lagi pula ini kan tempatnya murah, cuma lima Riyal dua buah,” kata Sugino.
Sugino dan istri akan mengisi air zamzam langsung dari Masjidil Haram. Kemudian, mereka akan mengemas zamzam tersebut dengan bungkusan khusus serta memasukkannya ke dalam lipatan kain umrah.
“Mudah-mudahan nanti kalau dibungkus kain ihram bisa nggak ketahuan, Mas,” ujar istri Sugino.
Semoga mendapatkan predikat haji mabrur.(jwt.mchkemenag)