• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 2 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Jamaah Haji Mulai Laksanakan Mabit di Mudzalifah

September 24, 2015
in Berita
71
SHARES
549
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

291884

ChanelMuslim.com – Usai Wukuf di Padang Arafah. jamaah haji melanjutkan rukun ibadah haji selanjutnya yaitu Mabit di Mudzalifah untuk mencari batu kerikil yang akan digunakan melontar jumrah.

Menjelang Magrib, Rabu (23/09), jamaah haji Indonesia mulai bergerak menuju Mudzalifah untuk melakukan prosesi Mabit.

Secara bahasa, isilah ini berasal dari kata bata yang berarti menginap atau bermalam. Sedangkan kata al Mabit berarti tempat menetap atau menginap. Seluruh jamaah haji melakukan Mabit di Mudzalifah sebagai bagian dari wajib haji hingga tengah malam atau pagi hari, selanjutnya bertolak ke Mina.

Kabid Bimbingan Ibadah dan Pengawasan KBIH menjelaskan bahwa selama mabit di Mudzalifah, jamaah haji disunahkan mencari batu kerikil di sekitar tempat mabit, paling sedikit 7 buah untuk melontar jumrah aqabah esok pagi tangal 10 dzulhijjah sesampainya di Mina. Jamaah akan melakukan mabit di Mina hingga tanggal 12 dzulhijjah bagi yang nafar awwal dan 13 yang memilih nafar tsani.

Lebih lanjut, kata Ali,  Mabit dan istirahat di Muzdalifah dapat digambarkan sebagai pasukan tentara yang sedang menyiapkan tenaga dan memungut batu kerikil sebagai senjata untuk  berperang melawan musuh manusia, yaitu setan yang terkutuk. “Karena melontar jamrah menjadi perlambang memerangi setan/iblis,” jelasnya.

Selaku pembimbing ibadah, Ali mengingatkan ada beberapa kekeliruan yang sering terjadi pada jamaah haji ketika mabit di Muzdalifah antara lain keyakinan harus mengumpulkan batu kerikil yang berasal dari Muzdalifah. Padahal batu yang berasal dari wilayah Tanah Suci pun diperbolehkan.

Dari sisi ritual, bermalam di Muzdalifah adalah kesempatan bagi para jamaah haji untuk membersihkan diri dan membentengi hati dalam melawan musuh setan, dengan bertaubat, berdzikir dan bersyukur kepada Allah swt. Jadi, sesungguhnya setelah jamaah melakukan prosesi wukuf di Arafah, mereka telah menemukan jatidirinya dan eksistensi Tuhannya. Selanjutnya, harus dijaga agar kesucian diri pasca Arafah dapat dipertahankan.

Menurut Ali, ada tiga kunci yang akan digunakan untuk memerangi setan/iblis dalam fase kehidupan jamaah haji berikutnya. Yaitu, kembali kepada Allah SWT menjadi hamba yang taat, dengan banyak berzikir, melantunkan kalimah tahlil, tahmid, dan membaca al-Qur’an. Kedua, melakukan tafakkur atas keagungan Allah. “Terakhir selalu menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur,” ujar Ali.

Orang yang selalu bersyukur kepada Allah swt,  menurut Ali tidak akan mampu digoda oleh setan/iblis dari berbagai arah, baik dari depan, belakang, kiri dan kanan. Dengan bersyukur manusia akan lebih dekat kepada Allah dan tidak akan tergelincir dari godaan setan/iblis. “Inilah makna Mabit di Mudzalifah, mencari kerikil batu untuk melontar jamarat di Mina,” tandasnya.

Semoga Menjadi Haji Mabrur.(jwt/kemenag)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Fenomena Sholat Kilat

Next Post

Innalillahi, 310 Jamaah Haji Meninggal di Mina

Next Post

Innalillahi, 310 Jamaah Haji Meninggal di Mina

Fahri Hamzah: Lokasi Kejadian Tragedi Mina Bukan Jalur Jamaah Indonesia

Susah Sekolah, Susah Bangun, Mudah Tersinggung

  • Kisah Fathan, Bayi Tiga Bulan yang Selamat meski Hanyut di Banjir Sumatera Barat

    Kisah Fathan, Bayi Tiga Bulan yang Selamat meski Hanyut di Banjir Sumatera Barat

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3243 shares
    Share 1297 Tweet 811
  • Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    112 shares
    Share 45 Tweet 28
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7672 shares
    Share 3069 Tweet 1918
  • Bahaya Kebiasaan Meminjam Helm

    118 shares
    Share 47 Tweet 30
  • Nasi Kebuli Ayam Istimewa

    222 shares
    Share 89 Tweet 56
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5184 shares
    Share 2074 Tweet 1296
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    4899 shares
    Share 1960 Tweet 1225
  • Global Peace Convoy Indonesia Minta Pemerintah Kawal Relawan di Global Sumud Flotilla

    84 shares
    Share 34 Tweet 21
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    443 shares
    Share 177 Tweet 111
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga