oleh: Widianingsih
ChanelMuslim.com – Usianya 4 tahun bahkan hampir 5 tahun, jika ingin sesuatu tiba-tiba dia menangis, semua orang bingung dibuatnya. Pernah seminggu berturut-turut, setiap malam dia menangis hanya karena ingin ice cream, tetangga kos-kosan komplain karena tangisnya. Mereka terganggu dengan tangisan yang tak kunjung berhenti jika keinginannya tak dituruti.
Anak seusia itu seharusnya berbicara saat ingin sesuatu, bukan menangis.
Bagaimana agar dia bisa bicara atau mau bicara? Apakah tiba-tiba begitu saja dia akan bicara dengan kalimat lengkap?
Dengan kecanggihan teknologi saat ini, kita bisa mendapatkan pengetahuan hasil riset para peneliti bahwa di dalam kepala bayi ada otak pusat pendengaran yang memproses suara dan otak bagian lain yang bertanggung jawab atas perencanaan bicara.
Nah, siapa yang bertugas membangun bagian-bagian otak itu? Ya kita, orangtuanya, lalu gurunya kemudian lingkungannya.
Seperti seorang reporter sepakbola di radio atau televisi, Anda harus memverbalkan apa yang Anda lihat dan Anda dengar kepada pemirsa. Begitulah yang harus Anda lakukan kepada bayi Anda sejak hari pertama dia dilahirkan.
Gunakan bahasa yang baik dan benar, jangan cacadelan atau kerennya babytalking.
“Nak, itu ada seekor kucing, sepertinya dia lapar, Mama beri dia makan dulu, ya”, saat Anda bergerak meninggalkan dia untuk memberi ikan pada seekor kucing.
“Nak, sekarang saatnya mandi, Mama sudah siapkan air hangat di dalam bak mandi, juga sabun dan shampo agar kamu bersih dan wangi”, itu contoh kalimat yang Anda ucapkan saat bayi akan dimandikan.
Mungkin jika ada seseorang menguping di luar, mereka tahu Anda hanya berdua dengan bayi Anda dan menganggap Anda “jadi Gila” karena Anda terus terdengar bicara sendiri, abaikan saja.
Sebab, itulah tugas Anda sebagai seorang ibu, jika Anda ingin bayi Anda kemudian hari berbicara dengan kalimat lengkap dan jelas. Bukan menggunakan tangisan saat menginginkan sesuatu.
Sebagai seorang ibu tidak boleh kalah dari reporter sepakbola.
Alhamdulillah, Masya Alloh, Tabarokalloh, saya sudah mengalami sendiri, si bungsu usia 3 tahun 9 bulan selalu bicara saat akan melakukan sesuatu, lapar bicara, haus bicara, sakit bicara, ingin sesuatu bicara. Sehingga semua orang bisa mengerti apa yang dia rasakan dan dia pikirkan.
Selamat mencoba menjadi reporter bola, bukankah emak-emak butuh 20.000 kata untuk disalurkan? Nah, salurkan melalui kegiatan positif, menjadi pembangun otak anak.[ind]
Sumber:
https://www.facebook.com/100000390191829/posts/2801865763169736/