BAGAIMANA cara menerima ketentuan Allah Subhanahu wa taala dengan ikhlas? Ustazah Ummu Khadijah menjelaskan bahwa kuncinya adalah kesiapan diri.
Kesiapan diri sangatlah penting dalam rangka menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di dalam kehidupan ini.
Sedangkan terhadap yang telah terjadi, maka sikap yang harus kita miliki adalah ridho. Ridho terhadap apa yang akhirnya sudah terjadi.
“Kita butuh doa agar bisa istiqamah karena hati kita bisa saja berbolak-balik,” jelas Ustazah Ummu Khadijah.
Oleh karenanya, doa yang paling sering Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan adalah,
“Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik” (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)”
Maka ketauhilah bahwa hati kita ini berada di genggaman Allah Subhanahu wa taala, mudah sekali bagi Allah untuk membolak-balik hati manusia.
Ketika Allah berikan sebuah nikmat, lalu mudah sekali baginya seketika nikmat itu dicabut oleh Allah Subhanahu wa taala, nikmat itu hilang dalam diri kita.
Yang tadinya tenang jadi galau, resah, dan sebenarnya kondisi kita tidak aman, karena banyak sekali fitnah. Kita punya senjata yaitu berdoa kepada Allah Subhanahu wa taala.
Baca Juga: Berlatih Ikhlas di Semua Amal
Cara Menerima Ketentuan Allah dengan Ikhlas
Tidak ada satupun kejadian hari ini, yang kemarin dan yang akan datang, lanjut Ustazah Khadijah, tidak ada yang datang secara kebetulan, semua atas izin Allah dan semua atas kehendaknya Allah Subhanahu wa taala.
“Yakin? Dan tidak ada satupun kejadian yang luput dari pandangan Allah,” kata Ummu Khadijah.
Bersyukurlah Allah gerakkan hati kita ke jalan-jalan kebaikan, Allah mudahkan. Semua atas izin Allah yang mempertemukan kita di majelis ilmu ini. Itu semua sudah kehendak Allah.
Ummu Khadijah mengatakan bahwa ketika kita suka terhadap sesuatu, kata Allah, ingat satu hal jangan terlalu berlebihan ketika suka terhadap sesuatu karena kalau kata Allah seketika diubah menjadi benci, bisa.
“Namun ingatlah dengan bijak, bahwasanya Allah bukan hanya bisa membolak-balikkan “hati” tapi juga “nasib”, maka yakinlah kepada Allah,” jelasnya.
Bagaimana menerima takdir Allah. Mungkin benar saat ini kita merasa sangat kecewa dan sakit karena ditinggalkan dan semacamnya, kita harus ridha dan ikhlas karena yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah itu baik.
Allah tahu yang terbaik buat hamba-Nya, tidak perlu mengeluh, obati dengan senjata “HATI” Hadapi, Hayati, Nikmati.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang ridho (kepada ketentuan Allah) maka Allah akan ridho kepadanya.” (HR. Tirmidzi).[ind/Wmh]
Tulisan ini dinukil dari Tabligh Akbar dalam rangka milad ke-7 Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB) bertema “Cara Menerima Ketentuan Allah dengan Ikhlas” pada Ahad, (08/12/19) di Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat.