PERSAINGAN antar saudara sering kali terjadi dalam sebuah keluarga. Terlebih jika dalam satu keluarga, terdapat banyak anak, terutama anak laki-laki.
“Memiliki satu anak membuatmu menjadi orang tua, memiliki dua orang membuatmu menjadi wasit.”
Anak-anak menjadi di pusat perhatian dalam kehidupan orangtua. Setiap keputusan yang orangtua buat selalu mempertimbangkan kepentingan yang terbaik untuk mereka.
Anak-anak juga menyadari status istimewa ini dan menikmati perhatian orang tua yang tidak terbagi. Namun, kehidupan mereka yang sempurna berubah saat ada anak lain yang hadir dalam keluarga.
Kelahiran saudara kandung bisa menjadi peristiwa yang menegangkan dalam kehidupan anak Anda.
Baca juga : Mendoakan Saudara Muslim
Persaingan antar Saudara
Apa Arti Persaingan Saudara?
Saudara dapat menjadi teman terbaik atau musuh terburuk. Berdasarkan situasi yang mereka hadapi, mereka dapat saling mencintai atau membenci, tetapi mereka tidak dapat mengabaikan kehadiran mereka dalam kehidupan satu sama lain.
Merupakan hal yang biasa bagi saudara kandung untuk berkelahi, adu argumen dan kemudian berbaikan tidak lama setelah itu.
Anak-anak terkadang bertengkar karena hal-hal sepele seperti berebut mainan, tersenggol bahkan yang awalnya candaan malah berakhir dengan bertengkar.
Kejadian-kejadian ini bisa membuat orangtua frustasi namun seharusnya tidak menjadi alasan bagi orangtua untuk kehilangan kewarasan.
Orangtua bisa mengurangi frekuensi pertengkaran dan mengajak mereka untuk berdamai di rumah dengan membuat beberapa aturan dasar.
Apa Penyebab Persaingan Saudara?
Persaingan saudara dimulai segera setelah anak kedua lahir dan itu akan terus berlanjut sepanjang tahun-tahun pertumbuhan mereka.
Mereka bersaing untuk segalanya: mulai dari perhatian orangtua terhadap mainan, apa pun yang dibagikan di antara mereka dapat menjadi penyebab konflik yang potensial.
Di satu sisi, itu sehat karena mereka akan belajar untuk bersaing, berbagi dan mencapai kompromi. Kualitas-kualitas ini dapat membantu mereka dalam berurusan dengan hubungan di kemudian hari.
Beberapa alasan yang menyebabkan persaingan dapat berupa:
Kecemburuan – Menjadi yang pertama lahir, anak terbiasa mendapatkan perhatian penuh dari Ayah dan Bunda.
Sekarang mereka harus membaginya dengan orang lain yang bahkan tidak mampu melakukan apa pun dan sepenuhnya bergantung pada orangtua.
Ini bisa membuat anak merasa diabaikan karena pendatang baru di keluarga ini sekarang mendapatkan semua perhatian.
Ketika mereka tumbuh, kecemburuan bisa menyala ketika Ayah dan Bunda meminta mereka untuk berbagi mainan, kamar, tempat tidur, pakaian, buku, dan lainnya.
Membandingkan – Sangat umum bagi orangtua, teman keluarga, atau saudara untuk membandingkan di antara saudara kandung.
Memandingkan penampilan fisik atau temperamen, sifat, komunikasi, tingkah laku, hobi, kebiasaan makan, keterampilan, dan lainnya.
Ini bisa membuat mereka merasa lebih rendah dibandingkan saudara kandung mereka dan dapat menjadi penyebab persaingan jangka panjang.
Temperamen individu – Setiap anak unik dan akan memiliki temperamen yang berbeda. Suasana hati, watak, kemampuan beradaptasi, dan lainnya akan membentuk kepribadian masing-masing.
Ini akan memainkan peran penting dalam cara mereka bergaul dengan orang lain. Beberapa anak introvert mungkin tidak terganggu oleh saudara yang selalu menjadi pusat perhatian.
Sementara anak yang lain mungkin membutuhkan cinta dan perhatian yang lebih ditunjukan oleh orangtua. Anak yang selalu menyebabkan pertengkaran bisa jadi disebabkan oleh perasaan tidak suka jika diperlakukan berbeda.
Kepribadian yang sama bisa menjadi alasan timbulnya konflik karena kedua anak ini akan menginginkan jumlah perhatian yang sama.
Adanya Anak berkebutuhan khusus / anak yang tidak sehat – Seorang anak berkebutuhan khusus selalu membutuhkan perhatian yang khusus karena bisa saja tiba-tiba kesehatannya memburuk, perkembangan emosi dan kemampuan belajarnya yang lambat, kebutuhan emosional atau cacat fisik.
Ini akan membutuhkan orangtua untuk mendedikasikan lebih banyak waktu untuk mereka dan mungkin menjadi alasan bagi anak lain untuk cemburu dengan saudara mereka yang berkebutuhan khusus.
Kebutuhan yang berbeda – Di sebagian besar keluarga, anak yang lebih kecil akan mewarisi hal-hal yang digunakan oleh saudara yang lebih tua membuat mereka merasa iri karena tidak bisa mendapatkan hal-hal baru.
Demikian pula, kakak yang lebih tua mungkin memiliki keterikatan khusus pada barang-barang mereka dan tidak siap untuk membagikannya.
Ketika mereka tumbuh dewasa, mereka akan mengembangkan rasa individualitas dan mungkin benci mengurus saudara mereka atau berbagi tanggung jawab pekerjaan rumah tangga.
Mereka tidak ingin bermain dengan seseorang dari kelompok umur yang berbeda dan mungkin berharap untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman mereka sendiri.
keteladanan – Anak-anak akan belajar dari orangtuanya. Pastikan Ayah dan Bunda memberikan contoh yang benar, jika orangtua menyelesaikan konflik antar pasangannya dengan cara yang terhormat, anak-anak akan belajar hal yang sama.
Jika orangtua bersikap agresif di hadapan mereka, yakinlah dengan perilaku serupa dari mereka. [MRR/ sumber: Firstcry Parenting]