ChanelMuslim.com – Salim A Fillah, penulis buku Best Seller ini selalu memiliki cerita hikmah dari perjalanan kehidupan yang dia jalani. Termasuk saat dirinya diberikan kesempatan mengisi acara tentang keayahbundaan di Quenssland pafa Juni 2015 lalu. Hingga akhirnya dirinya menuliskan beberapa mengenai lelaki dan wanita. Berikut tulisan yang ditulisnya di akun facebook Salom A Fillah.
Lelaki dan Wanita
Lelaki terindah di mata wanita bukanlah yang paling tampan wajahnya; melainkan yang bisa membuatnya merasa sang tercantik di dunia.
Lelaki tergagah di hati wanita bukanlah yang paling kekar ototnya, melainkan yang mampu mendengar, memahami, & mengerti curahan hatinya.
Lelaki terkaya bagi wanita, bukanlah yang terbanyak hartanya. Tapi dia yang pandai bersyukur & mengungkapkan terimakasih padanya.
Lelaki tershalih bagi wanita, tak sekedar banyak ilmu agama & rajin ibadahnya; tapi juga dia yang paling mulia akhlaqnya.
Lelaki terhebat bagi wanita, bukanlah yang mampu membelikan apapun untuknya; tapi yang wajah & bahunya siap menyambut senyum & airmata.
Lelaki tercinta bagi wanita; dia yang prasangka tak mengalahkan kemuliaan budinya; yang kekesalan tak mengalahkan pengertian & maafnya.
Wanita tercantik bagi pria terbaik; bukanlah yang paling jelita; tapi dia yang jika dipandang memberi tenang, maka surgapun terbayang.
Wanita terkuat bagi pria semangat bukanlah yang terlihat hebat; tapi yang menundukkan diri dengan ibadat, menempatkan diri dalam taat.
Wanita terdahsyat bagi pria sejati, bukan yang pesonanya memukau banyak mata; tapi dia nan siap menjadi madrasah cinta bagi anak-anaknya.
Wanita terkukuh bagi pria yang ampuh, bukan yang tak pernah berair mata; tapi yang senyumnya meneguhkan & tangisnya jadi pengingat taqwa.
Wanita paling bermakna bagi pria bahagia; dia yang kala berpisah menenangkan, kala berjumpa menggelorakan, & tiap masa saling menguatkan.
Wanita terkaya di mata pria, bukan dia yang bertumpuk harta; tapi yang ridha pada halal semata & qana’ahnya jadi simpanan tak fana.
*******
Griffith University, Queensland, 6 Juni 2015. Menyaksikan Pak Iman S. Partoredjo (83 tahun) dan Bunda Arum berjalan pulang bergandeng tangan sembari berbincang mesra sesudah hadir di acara kami tentang keayahbundaan. Ah, betapa agungnya kalian merawat cinta, melebihi segala teori kami yang berbusa-busa. Datang berdua, menyetir dengan sahaja, saling bercanda dengan ceria, menyimak penuh perhatian, dan bertanya dengan seksama. Beliau berdua barangkali tak menuliskan ayat keduapuluhsatu Surat Ar Ruum dalam Undangan Pernikahan mereka enampuluh tahun lalu. Barangkali mereka tak pula bisa menguraikan apa makna sakinah, atau mawaddah, dan juga rahmah. Tapi berkah pernikahan mereka terbaca di tiap sorot mata keduanya, senyumnya yang selalu bercahaya, dan kehadiran mereka di semua kegiatan dakwah yang mendahului para muda.
Catatan Ustad Salim A Fillah yang diambil dari akun facebooknya sungguh mengetarkan bagi para Keluarga Syurga.(jwt)