ChanelMuslim.com – Yup kali ini chanelmuslim.com mendapatkan kiriman catatan perjalanan luar biasa, Mam Fifi (Pengasuh Rubrik Keluarga ChanelMuslim) saat dirinya bersama keluarga melakukan wisata ke Makam Gunung Jati Cirebon. Berbeda dengan perjalanan yang lain, kali ini Mam Fifi akan mengajak kita untuk menelisik lebih jauh tentang sejarah penyebaran Islam oleh Sunan Gunung Jati (SG) di Tanah Jawa yang sudah hampir dilupakan bahkan diselewengkan menjadi tempat keramat.
Berikut catatan perjalanan yang dituliskannya :
“Hari ini saya di Cirebon , masa kecil saya lalui disini tanpa faham bahasa Sunda. Lucu ya? Yang membuat saya ingin menulis adalah kisah sejarah Sunan Gunung Jati . Beliau Sunan Gunung jati ( Syarif Hidayatullah ) usia 14 tahun ke mesir untuk belajar dan kemudian pulang ke Cirebon berdakwah sampai usia 120 tahun , beliau adalah satu satunya sultan yang tergabung dalam ( walisongo yg jumlahnya 9 orang.
Rasanya perlu menngajak anak anak kita suatu hari untuk kunjungi tempat sejarah yg sudah banyak diselewengkan orang menjadi tempat keramat .
Padahal SG atau Syarif Hidayatullah yang masa kejayaannya sama dengan kejayaan Turki Ustmani (600-700 tahun lalu ).
Ketika itu Islam Jaya dimana mana dan beliau yang berusia hampir 120 tahun mewaqafkan usianya untuk Islam sejak usia 14 tahun. Beliau adalah keturunan Bani Hasyim , keturunan Palestina yang kemudian menikahi putri Lie Ong Tien dari China , yang waktu itu kabur dari China dengan membawa kapal berisi keramik lucu dan indah sampai ke Cirebon .
Anak dari SG ( Sunan Gunungjati ) adalah Pangeran Kuningan yang wafat ketika masih bayi dan jadilah nama Kuningan dan anak keduanya adalah Pangeran Banten , kemudian menantu beliau adalah Fatahillah ( awalnya Jakarta).
Hebatnya beliau mampu mengislamkan tanah sunda dan Cirebon sebagai pusatnya sampai ke Banten hingga Jakarta.
Di tempat ini semua makam ditinggikan yang kmudian menjadi tempat musyrik .. Seluruh makam ditempeli keramik china cantik yang di bawa oleh sang putri lie ong tien. Melalui Feshin dan Mahuan ( Sekretaris kerajaan dan Menteri Luar Negeri China ) maka bertemulah Ong Tien dengan SG .
Ketika SG pulang Ong Tien menyusul dan berlayar ke Cirebon ( kabur karena jatuh cinta). Meski dimarahi neneknya, sang putri tetap berangkat dengan membawa 100 kapal berisi ratusan ribu keramik dan pasukan. Itulah kenapa sebagian orang Sunda kulitnya putih dan agak kayak China, karena mungkin kita ini dulunya ada keturunan pengawalnya putri Ong Tien yg waktu itu berjumlah 3000 dan masuk islam semuanya, dibawah Kesultanan Cirebon yg merupakan pusat dakwah seluruh tanah Sunda . ( Jawa barat ).
Bukti keramik yg di bawa sang tuan putri dari China tertempel di tembok , satu piring nilainya puluhan hingga ratusan juta
[21/07 07:58] Mam Fifi: Ini semua makam yg ditinggikan yg kmudian mnjadi tempat musyrik .. Seluruh makam ditempeli keramik china cantik yg di bawa oleh sang putri lie ong tien
[21/07 08:06] Mam Fifi: Melalui Feshin n Mahuan ( seketrais kerajaan n mntri luarnegeri China ) maka jumpalah Ong Tien dgn SG dan Ktika SG pulang Ong Tien menyusul dan blayar ke Cirebon ( kabur karena jatuh cinta n dimarahin neneknya ), n brgkatlah dengan mbawa 100 kapal dgn brisi ratusan ribu keramik dan pasukan , itulah knapa sebagian orang Sunda kulitnya putih dan agak kayak China ( Azure , Badru , Bambang , mam Fifi hicks), karena mungkin kita ini dulunya ada keturunan pengawalnya putri Ong Tien yg waktu itu berjumlah 3000 dan masuk islam semuanya, dibawah kasultanan Cirebon yg mrupakan pusat dakwah seluruh tanah Sunda . ( jawa barat ).
[21/07 08:14] Mam Fifi: Tambahan info mengenai Sunan Gunung Jati yg kita harus bersyukur karena dakwah beliau maka kita semua mnjadi Islam .
[21/07 08:15] Mam Fifi: Beliau Sunan Gunung jati ( Syarif Hidayatullah ) usia 14 tahun ke mesir untuk belajar n kmudian pulang ke cirebon berdakwah sampai usia 120 tahun , beliau adalah satu satunya sultan yang tergabung dalam ( walisongo yg jumlahnya 9 orang , misal ; Sunan kalijaga dll ), yg berpolitik : dgn politik dakwah lebih cepat sampai kemana mana dan anak dari SG adalah Pangeran Kuningan ( kampungnya pakuma ), anak keduanya adalah pangeran Banten ( tempatnya akh khotib ), n mantunya adalah Fatahillah ( yg mnjadi cikal bakal islamnya penduduk jakarta ).
@ Kisah diatas baiknya dibaca ; penting bagi kita mengembalikan cerita yang sesungguhnya yang di selewengkan oleh siapapun.
Pengalaman saya menuju Makam Sunan Gunung Jati-pun, tukang becak mempertanyakan maksud saya untuk kesana dan dia bertanya ‘ ibu ada masalah dgn suami ‘ kemudian minta uang untuk saya beli bunga buat sesajen. Makanya saya sengaja banget tuhh foto foto depan keramik , abis semuaa orang datang buat minta ‘ pesugihan ‘. Padahal sejarah di balik makam Sunan Gunung jati itu dasyat , dan semua keramik adalah saksi sejarah , bahwa dari daerah inilah ., Islam tersebar di Tanah Jawa Barat.
(Catatan Perjalanan Mam Fifi di Makam Gunung Jati)