ChanelMuslim.com – Acara Philanthropy Learning Forum ke-24 diisi dengan peluncuran Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi. Kegiatan ini diadakan Rabu, 17 Juli 2019 bertempat di Accelerice Indonesia Lantai 2 Ariobimo Sentral, Annex Building, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta.
Rizal Algamar, Country Director dari The Nature Conservacy (TNC) yang ditunjuk sebagai koordinator klaster tersebut menyatakan bahwa inisitif pembentukan klaster tersebut untuk mendorong kolaborasi lintas sektor guna memfasilitasi program pelestarian lingkungan.
“Melalui klaster ini, organisasi-organisasi filantropi yang concern pada isu lingkungan bisa saling belajar, berbagi informasi, melakukan sinergi serta advokasi secara bersama-sama,” ujarnya.
Klaster yang difasilitasi Filantropi Indonesia ini beranggotakan beberapa organisasi, seperti The Nature Conservacy (TNC), Dompet Dhuafa, Greeneration Foundation, Badan Amil Zakat Nasional, Belantara Foundation, Yayasan Kehati, Yayasan Tzu Chi, dan Coca Cola Foundation Indonesia. Selanjutnya, Rizal juga menjelaskan bahwa pada tahun 2019 ini telah disepakati bahwa fokus garapan klaster adalah mengatasi masalah-masalah lingkungan hidup yang di wilayah urban atau perkotaan, seperti masalah sampah, sumber air, dan sebagainya.
Sementara Hamid Abidin, selaku Direktur Filantropi Indonesia (FI), menyatakan bahwa pembentukan Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan organisasi-organisasi filantropi anggota dan jaringan FI agar bisa bertemu dan berdiskusi dengan organisasi yang punya perhatian dan program yang sama.
“Diharapkan mereka bisa lebih intens dalam berdiskusi dan memahami berbagai inisiatif yang dilakukan pihak lain. Dengan demikian, masing-masing organisasi akan mendapatkan penajaman dan inspirasi dari organisasi lain dalam menjawab beragam tantangan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Melalui klaster filantropi ini juga diharapkan tidak terjadi lagi tumpang tindih program dan justru bisa mendorong kolaborasi agar program yang dijalankan bisa lebih efektif dan berdampak,” tandasnya.
Dompet Dhuafa mendorong aksi produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Fokus dari Dompet Dhuafa dalam lingkungan saat ini ialah pemberdayaan di ekosistem perkotaan, terutama di area urban karena sampah menjadi titik fokus. Lingkungan ekosistem perkotaan sangat penting, karena ke depannya kita semua sangat bergantung pada ekosistem tersebut. Seperti polusi udara yang terjadi di Jakarta.
“Dompet Dhuafa terus mengajak kolaborasi salah satunya dengan pemerintah, dalam program klaster mangrove ekosistem restorasi. Dalam program kolaborasi tersebut bertujuan untuk perbaikan kondisi di kawasan hutan mangrove Pantai Indah Kapuk, utan lindung yang berada di wilayah Jakarta ini saat ini sangat rusak karena sampah yang terbawa dari perkotaan. Tidak hanya itu, Dompet Dhuafa bergabung dengan organisasi lingkungan serta pemerintah Kepulauan Seribu, fokus pada perbaikan kepulauan-kepulauan kecil di sekitar Kepulauan Seribu,” ucap Syamsul Ardiansyah selaku Manajer Lingkungan dan Keuangan Mikro Syariah Dompet Dhuafa.[ind/Amanji]