• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 29 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

8 Organisasi Sepakat atasi Masalah Lingkungan

Juli 17, 2019
in Berita
71
SHARES
547
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Dompet Dhuafa serta Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi menyelenggarakan Philanthropy Learning Forum ke-24 dengan tema terkait langkah serta aksi untuk upaya mengatasi masalah sampah di wilayah perkotaan. Kegiatan ini diadakan Rabu, 17 Juli 2019 bertempat di Accelerice Indonesia Lantai 2 Ariobimo Sentral, Annex Building, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta. Tercatat ada 8 Organisasi yang bekerja sama, seperti The Nature Conservacy (TNC), Dompet Dhuafa, Greeneration Foundation, Badan Amil Zakat Nasional, Belantara Foundation, Yayasan Kehati, Yayasan Tzu Chi, dan Coca Cola Foundation Indonesia.

Bambang Suherman, Direktur Program Dompet Dhuafa Filantropi menyatakan bahwa Dompet Dhuafa berkomitmen dalam hal pengentasan masalah sampah sebagai upaya perbaikan lingkungan sekaligus mendorong tumbuhnya ekonomi sirkuler di masyarakat, terutama kaum dhuafa.

“Dompet Dhuafa melalui program Semesta Hijau mendukung upaya perbaikan di sektor lingkungan yang mampu mengangkat kemandirian dhuafa”, ujarnya.

Sementara itu, Yayasan Tzu Chi sedang mempromosikan zero waste lifestyle bagi masyarakat perkotaan dengan menerapkan prinsip hidup penuh berkah. Program pelestarian lingkungan mereka dimulai dari menggalakkan pemilahan sampah, daur ulang dan pemanfaatan limbah, dan menghargai energi.

Terkait program pelestarian lingkungan di perkotaan, salah satu program yang dimiliki Kehati adalah Bird Watching (BW) di Pantai Indah Kapuk (PIK), yang dikhususkan untuk rentang usia 16 – 35 tahun. Ada tiga alasan mengapa Kehati melakukan BW, yaitu BW bisa dilakukan dengan naked eye, Indonesia menjadi jalur perlintasan bagi migrasi burung, dan tujuan untuk menyediakan sumber informasi dan inspirasi pusat data ada di daerah perkotaan.

Menurut Syamsul Ardiansyah Manajer Lingkungan dan Keuangan Mikro Syariah Dompet Dhuafa, “Dompet Dhuafa mempunyai program lingkungan yang kami dorong, salah satunya sedekah pohon dengan dua produk yaitu hutan mangrove pesisir dan bambu. Ironinya wilayah pesisir menjadi daerah terlemah secara ekonomi, miris negara maritim dengan kaum nelayan yang cukup rentan terhadap ekosistem yang ada. Oleh karena itu, perbaikan sistem mangrove sangat penting bagi pemberdayaan nelayan secara umum.”

Bambu, lanjut Syamsul, berperan aktif dalam bermasyarakat, bambu banyak ditebang namun jarang yang menanam.

“Maka itu, kami pandang perlu mengambil inisiatif dalam konservasi bambu. Selain itu, kita punya program Air untuk Kehidupan. Dompet Dhuafa mendorong pemanfaatan kembali air di permukaan, dan pengurangan air dalam tanah dalam rangka untuk menjaga keberlangsungan sumber daya air,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, pembicara dari Filantropi menjelaskan bahwa kini Indonesia menjadi negara kedua penghasil sampah terbanyak di dunia, setelah Tiongkok.

Tahun 2019, Indonesia akan menghasilkan sampah sekitar 66 – 67 juta ton atau meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 64 juta ton. Sebagian besar sampah yang dihasilkan berasal dari sampah rumah tangga hingga kegiatan usaha. Diperkirakan hanya 40 hingga 60 persen sampah yang dapat terangkut ke tempat pembuangan akhir, sisanya terbuang sembarangan.

Masyarakat yang tinggal di perkotaan dan daerah penyangganya telah menghasilkan sampah lebih besar daripada daerah lainnya. Padahal, jumlah kota hanya 3 persen dari keseluruhan wilayah di Bumi. Meski demikian, 75 persen emisi karbondioksida dihasilkan oleh daerah perkotaan.

Selain itu, sebagai negara maritim, mayoritas kota besar di Indonesia terletak di pesisir. Oleh karenanya, sampah yang dihasilkan wilayah perkotaan juga turut mempengaruhi bagaimana kondisi laut Indonesia dan ekosistemnya masa sekarang ini. Kepadatan penduduk, belum baiknya sistem pengelolaan sampah, pola konsumsi dan perilaku masyarakat, serta sosialisasi yang belum optimal terkait lingkungan yang sehat serta bersih, menjadi kendala dalam mengatasi persampahan di perkotaan.

Organisasi lain seperti BAZNAS juga memiliki program mengatasi sampah di perkotaan salah satunya di Kota Bengkulu yang telah dipilih menjadi Kota SDGs pertama di Indonesia. Di sana, BAZNAS melakukan pemberdayaan masyarakat melalui program pengelolaan sampah menjadi biji plastik.[ind/Amanji]

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Dorong Kolaborasi Lintas Sektor, Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi Dibentuk

Next Post

Damai Putra Group Berikan Ruang Kelas Baru untuk SMAN 10 Kota Bekasi

Next Post

Damai Putra Group Berikan Ruang Kelas Baru untuk SMAN 10 Kota Bekasi

Lazis Wahdah dan Wahdah Peduli Sisir Daerah Terdampak Gempa dengan Kapal Motor

Proyek Rumah Surga “Masjid Al-Falah” di Berlin

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7437 shares
    Share 2975 Tweet 1859
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3051 shares
    Share 1220 Tweet 763
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1422 shares
    Share 569 Tweet 356
  • Riri Badaria: Dari Pengisi Suara Telenovela ke Dunia Dakwah

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Halal Indo 2025 Hadirkan Diskusi Strategis untuk Penguatan Ekosistem Halal Nasional

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4950 shares
    Share 1980 Tweet 1238
  • Mengenal Lebih Dekat Global Sumud Flotilla dan Sumud Nusantara

    122 shares
    Share 49 Tweet 31
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    1998 shares
    Share 799 Tweet 500
  • Makanan Halal Jadi Faktor Utama dalam Pemilihan Destinasi oleh 9 dari 10 Muslim Indonesia

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3943 shares
    Share 1577 Tweet 986
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga