ChanelMuslim.com – Barisan santri berbaju koko dan peci memadati Jalan Fauna No 2, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Langkah kaki mereka menderap syahdu, hingga tiba di shaf-shaf para Penghafal Qur’an di Masjid Kampus UGM (Universitas Gajah Mada), Yogyakarta. Mereka adalah 1.050 hafizh hafizah dari Rumah Tahfizh Daarul Qur’an yang mengikuti prosesi Wisuda Akbar Rumah Tahfizh ke-9 pada Ahad (24/2) lalu.
Terselip dalam kafilah itu, sosok Muhimi (21) yang akrab disapa Himi. Perempuan kelahiran pelosok Sulawesi Tenggara yang menjadi santri Rumah Tahfizh Tasnim Darusalam Yogyakarta, ini salah satu wisudawati dengan kategori hafalan terbanyak sejumlah 25 juz.
Tak seperti jamaknya santri tahfizh, kesadaran untuk nyantri dan menghafal Quran justru didapat Himi saat bermukim di Amerika Serikat.
‘’Ketika itu saya mengikuti program student exchange di Two Rivers High School, Amerika Serikat, tahun 2014-2015,’’ Himi menuturkan pengalamannya.
“Benar-benar saya nyadarnya pas di sana. Saya merasa Allah SWT udah baik banget. Saya bukan orang pandai tapi beruntung banget bisa merasakan canggihnya pembelajaran di sana, dan bertemu dengan orang tua asuh yang masya Allah baiknya. Sejak itulah niat saya cuma dua, yaitu jadi hafizhah atau qori’ah,” tutur Himi.
Sepulang dari Amrik, remaja berkemauan kuat ini segera mencari rekomendasi tempat menghafalkan Al-Qur’an. Mantaplah tekadnya untuk nyantri di Rumah Tahfizh Tasnim Darusalam Jogja. Bahkan demi meraih target ini, ia sempat menunda target meraih gelar sarjana.
Alhamdulillah, walau dengan modal nol, Himi mampu menghafal 26 juz dalam waktu dua setengah tahun terakhir. Saat diuji, hafalan Himi 25 juz yang mutqin (installed), selebihnya dalam proses pengikatan di memori.
Himi salah satu dari ribuan penghafal Quran dari Rumah Tahfizh dalam Koordinator Daerah (Korda) Rumah Tahfizh Center (RTC) Provinsi DIY yang diampu Ustadz Afif Arrosyid.
‘’Alhamdulillah, dari 46 Rumah Tahfizh kita di Yogyakarta, 32% total santri binaannya telah memiliki hafalan yang teruji tahun ini,’’ tutur Ustadz Afif.
Wisuda Akbar di Jogja, dihadiri Tarmizi As Shidiq, Direktur PPPA Daarul Qur’an, yang didampingi istrinya, Hj Maryati. Bukan kebetulan jika Tarmizi menyusun tesis masternya tentang rumah tahfizh di Yogyakarta.
Turut hadir H Djarot Margiantoro, Kepala Biro Bina Mental Spiritual mewakili Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuono X.
Dalam perhelatan ini, Himi meraih penghargaan sebagai peserta dengan hafalan terbanyak. Sedang rekannya satu rumah tahfizh, Valien Cantika Raga, mendapat penghargaan peserta dengan hafalan terbaik. Adapun penghargaan bagi peserta termuda diraih Muhammad Zakariya Anwar dari Rumah Tahfizh-Qu Deresan.[ah/rilis]