ChanelMuslim.com – Hari ini dari pagi topiknya tentang gaji. Dimulai dari teman pagi-pagi yang menelpon, “Kamu tahu nggak?”
Aku, “Apaan sih?”
Dia, “Makanya baca grup reuni dong. Kamu digaji oleh siapa? Haha.”
Dimana-mana orang meledek dan tertawa menirukan ucapan, “Kamu siapa yang gaji?”
Lalu sebagian mikirin gaji. Gaji karyawan dan gaji guru yang baru, yang lama, yang menengah, yang belum menikah, yang sudah menikah, yang jadi kepsek dan lain-lain.
Lalu mikirin betapa beragamnya gaji di mana-mana. Ada yang adil, ada yang besar, ada yang kecil dan ada juga yang malahan bayar gaji dicicil.
Lalu kuliah, teman sekampus bilang, “Saya ini guru, Bu. Gaji saya cuma sejuta, saya kuliah S3 dibayarin paman saya.”
Sejenak saya terharu dan berpikir, “Ada orang yang bisa hidup dengan gaji sejuta. Ada yang bisa hidup dengan gaji 10 juta.”
Dan saya tertegun. Khadimah saya gajinya lebih besar jauh daripada teman saya itu.
Jadi semua tergantung siapa;
1. Tergantung bosnya
2. Tergantung juga hatinya.
Yang bagus bila; bosnya baik dan kasih gaji lebih, juga si anak buah memiliki hati yang lapang untuk menerima dengan senang hati. Maka timbullah yang namanya barakah. Barakah itu adalah pelengkap dari gaji yang diterima. Kayak lampu ada cahayanya.
Allah berfirman, “Dan Kami turunkan dari langit air yang diberkahi (banyak membawa kemanfaatan), lalu Kami tumbuhkan dengan air itu taman-taman dan biji-biji tanaman yang diketam. Dan pohon kurma yang tingi-tinggi yang memiliki mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Demikianlah terjadinya kebangkitan.” (QS. Qaaf: 9-11).
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: