PENTINGNYA pendidikan seks untuk perubahan sosial. Mengapa begitu penting? Karena melihat data statistik pornografi yang ditonton secara online, sungguh luar biasa bagaimana negara-negara mayoritas Muslim berada di antara konsumen terbesar pornografi online.
Dengan melihat sekilas data statistik ini menjadi jelas bahwa menghindari pembicaraan tentang seksualitas mungkin bukan strategi yang efektif untuk menjaga anak-anak kita.
Pentingnya Pendidikan Seks untuk Menjaga Anak-Anak dari Bahaya Pornografi
Di negara kita yang mayoritas muslim, terjadi juga hubungan seksual di luar nikah. Anak-anak kita sudah mulai mengkonsumsi tayangan pornografi di usia belia setingkat sekolah dasar.
Mereka tidak menyadari jika selain dilarang oleh agama, hubungan seks di luar nikah bisa tertular penyakit kelamin hingga HIV Aids. Belum lagi dengan kampanye seks sehat dengan penggunaan kondom yang menyesatkan dan semakin menyuburkan prilaku seks bebas.
Seharusnya menjadi jelas bahwa membatasi akses ke pendidikan seksual adalah kontra-produktif. Topik seks dianggap tabu dalam masyarakat Muslim modern dan kita kesulitan menerangkan persoalan seksual kepada remaja kita.
Meski begitu anak-anak akan tetap mendapatkan informasi dari sumber lain. Yang kita khawatirkan anak-anak mendapat informasi yang salah tentang seks. Dalam masyarakat kita saat ini, di mana akses ke Internet tersedia untuk hampir semua orang, pornografi dan segala jenis materi seksual lainnya bisa diakses hanya dengan satu klik.
Sekarang ini semakin banyak konten ponografi yang digambarkan dengan paksaan. Penelitian yang dilakukan oleh Kinsey Institute dari University of Indiana mengklaim bahwa 40 persen pornografi menggambarkan tindakan kekerasan terhadap perempuan.
Dengan menggunakan pornografi sebagai pengganti pendidikan seks yang layak, menciptakan kaum muda muslim yang mempunyai konsep yang salah tentang hubungan lelaki-perempuan dan membuat kaum muda semakin menormalkan gagasan atau prilaku seks di luar nikah atau perilaku seks menyimpang lainnya.
Penting untuk ditekankan bahwa pendidikan seksual bukan tentang mempromosikan aktivitas seksual pranikah atau perilaku tidak bermoral dengan cara apa pun.
Sebaliknya, telah terbukti bahwa program pendidikan seksual yang disusun dengan baik dapat secara signifikan mengurangi keterlibatan anak-anak dalam prilaku seks yang menyimpang.
Pendidikan seks mendasar bisa kita terapkan ketika anak akan memasuki usia baligh. Anak-anak diajarkan bagaimana tubuh mereka berubah ketika mereka memasuki usia baligh.
Kemudian anak-anak juga diajarkan bagaimana merawat dan menjaga tubuh mereka sendiri. Selain bicara tentang perkembangan secara fisik, kita juga bicara tentang aspek psikologis dan tentang tanggung jawab seorang muslim ketika mereka memasuki usia baligh.
Yang kita harapkan dengan pendidikan ini akan lahir generasi muda Islam yang matang secara psikologis dan mampu menjaga tubuh mereka sendiri. Sehingga tidak ada lagi generasi yang hobi seks bebas dan tidak ada lagi generasi yang gagal dalam berumah tangga.
Kita menginginkan generasi yang tangguh dan mampan di usia muda sehingga mampu menanggung tugas-tugas rumah tangga dan berkeluarga. [Maya/Cms]