ChanelMuslim.com – Rangsot Barat terkena gempa 7 skala richter yang mengakibatkan semua rumah rata hancur, termasuk rumah Maswadi.
Maswadi merasa berterima kasih kepada Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN karena telah membuat Hunian Sementara (Huntara) untuk dirinya dan warga Rangsot Barat.
"Alhamdulillah, sangat berterima kasih kepada YBM PLN,"katanya , Senin (24/12/2018).
Kebetulan rumah Maswadi dengan Huntara yang dibuat YBM PLN untuk berdekatan. Bekas rumah Maswadi yang rusak kini menjadi gudang.
"Ini rumah saya Mas," tunjuknya kepada ChanelMuslim.com.
Terlihat rumahnya dengan tembok kuning. Dengan dinding yang ditambal sana-sini. Atapnyanya diperbaikin seperlunya. Menjadi gudang.
YBM PLN memberikan gratis kepada warga Rangsot Barat. Menurut Deputi Direktur YBM PLN, Salman Al Farisi diberikan secara cuman-cuma untuk 150 KK di Lombok.
"50 KK ada di Rangsot Barat yang kami namakan tempat ini menjadi kampung cahaya,"katanya.
Menurut Salman untuk membuat rumah ini dibutuhkan biaya mencapai 15 juta rupiah.
"Namun, untuk beberapa bahan seperti batu-batuan, kayu itu daur ulang dari bekas rumah yang hancur akibat bencana,"katanya.
Alasan YBM PLN memberikan bantuan ini merupakan kepedulian terhadap sesama.
"Apalagi Huntara merupakan salah satu yang dibutuhkan masyarakat Lombok saat ini,"katanya
Ditemui saat peresmian Huntara Rumah Cahaya, Selasa (25/12/2018), Ketua YBM PLN Sulistyo Biantoro berharap, bantuan yang diberikan dapat meringankan beban penderitaan warga terdampak gempa di Lombok. Sulistyo melanjutkan, di wilayah ini juga dicanangkan sebagai Kampung Cahaya PLN Desa Quran. Di berharap, kampung ini tak sekadar sebagai tempat tinggal, namun juga dapat menjadi cahaya dalam mewujudkan masyarakat yang madani.
"Desa Quran tidak hanya membangun fisik tapi mengajak penguatan akhlak agar bisa jadi masyarakat madani dan ekonomi bisa bergerak. Nanti akan diprogram warga maunya seperti apa, harapan kita ada program menghapal Alquran," kata Sulistyo
Sulistyo menjelaskan, huntara yang dibangun memadukan unsur semen dan juga kearifan lokal seperti anyaman bambu untuk bagian dinding. Satu unit huntara berkisar Rp 9 juta sampai Rp 23 juta. Pembangunan huntara sendiri dilakukan dengan melibatkan masyarakat dan juga memanfaatkan sisa puing bangunan rumah warga yang masih bisa digunakan.
"Meski sederhana tapi cukup bagus dan yang terpenting tahan gempa itu yang utama," ujar Ketua YBM ini.
(Ilham)