ChanelMuslim.com – Cindy dan keluarga sempat melihar dari kejauhan, anak krakatau menyemburkan abu vulkanik.
Ia sangat ingat saat itu pukul enam sore sedang bersama keluarganya menikmati sunset di Pantai Carita.
“Saat itu saya sedang mengabadikan sunset dan melihat anak krakatau mengeluarkan abu vulkanik,”katanya pada ChanelMuslim.com.
Menurutnya kondisi ombak juga sudah sangat besar, tapi anehnya tidak disertai angin atau hujan.
“Kami sempat diberitahu oleh penjaga pantai untuk menyingkir dari pantai karena ombak yang besar tersebut,”tambahnya.
Hingga magrib, kata perempuan bersuami dengan tiga anak ini, ombak masih besar. Ia lantas memutuskan bersama keluarganya menetap di kamar.
Namun, saat jam sembilan malam. Ia dan keluarganya mendengar deburan ombak yang menerjang pembatas cottage Lippi Carita.
Baru pada pukul 21.35, ia mendengar orang teriak-teriak. Ia pikir karena hujan deras. Namun, teriakan itu tidak berhenti.
“Akhirnya saya cek ke bawah. Saya lihat dari balkon, air sudah naik sampai paha manusia,”pungkasnya.
Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut gelombang tersebut terjadi pada Sabtu, sekitar pukul 21.27. Tsunami diduga terjadi akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau. BNPB mencatat sejauh ini 168 orang tewas, 745 orang luka-luka dan dua orang hilang akibat terjangan tsunami (Ilham)