• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 10 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Satu Keluarga Selamat dari Tsunami Selat Sunda, Begini Kisahnya

Desember 23, 2018
in Berita
86
SHARES
658
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Tidak ada yang bisa memperkirakan musibah. Kapan dan tempatnya terjadi. Tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu pukul 21.30 (22/12/2018) juga seperti itu.

Banyak orang berpikir untuk mengisi liburan sekolah bersama keluarga di pantai. Begitu juga dengan Cindy, staff Universitas Bakrie. Ia dan keluarganya adalah saksi hidup ketika Tsunami Selat Sunda menerjang pesisir pantai Carita hingga Tanjung lesung, Banten.

Cindy mulai merasakan keanehan sebelum tsunami terjadi ketika melihat sunset arah Gunung Anak Krakatau.

Dari kejauhan ia melihat anak Gunung Krakatau itu menyemburkan abu vulkanik. Ditambah lagi penjaga pantai Carita sudah meminta pengunjung untuk menjauhi pantai.

"Pukul 6 sore pas saya mengabadikan video dan foto sunset, ombak sudah terlihat tinggi,"katanya saat dihubungi ChanelMuslim.com, Ahad (23/12/2018).

Akhirnya ia, suami bersama ketiga anaknya memutuskan untuk kembaki ke Lippo Carita.

Sekitar pukul 9 debur ombak mulai kedengaran keras. Setengah sepuluh lewat lima orang sudah teriak di lantai satu dan bunyi ombak semakin keras.

"Saya pikir hujan deras dan orang bubar karena acara dekat pantai. Namun, teriakan itu nggak berhenti-berhenti. Kemudian saya cek dari balkon lantai satu, air sudah sepaha manusia, dengan gelas, piring,"ujarnya.

Saat itu, ibu tiga anak ini sempat berpikir untuk ikut menyelamatkan diri. Namun, kondisi air yang deras menyurutkannya.

"Kalau saya dan keluarga langsung turun kami celaka. Akhirnya, kami putuskan untuk mengemas barang terlebih dahulu hingga air laut surut,"katanya.

Setelah dirasa air laut sudah surut, Cindy bersama suami dan anak-anaknya turun dari lantai tiga menuju parkiran mobil.

"Di parkiran, air masih semata kaki. Kami putuskan untuk keluar dari hotel mencari tempat yang aman,"katanya.

Saat keluar hotel, terlihat massa yang berlarian mencari tempat perlindungan. Cindy tadinya ingin lewat anyer, seorang supir bus yang ditemuinya menyarankan untuk tidak lewat sana karena jalur ditutup.

Salah seorang warga nyeletuk agar Cindy lewat perbukitan yang berada di depan Lippo Carita.

"Ada jalan kecil yang bisa dilewati satu mobil. Menurut warga lewat jalan bukit itu bisa tembus ke Pandeglang, Serang,"katanya.

Ia berterima kasih kepada masyarakat di sana. Kalau tidak diberitahu mungkin masih terjebak di hotel atau terkena tsunami.

"Apalagi pukul 10.15 terjadi gelombang kedua tsunami. Posisi mobil untungnya sudah berada di pertengahan jalan menuju bukit,"katanya.

Tadinya ia sempat mau balik ke Hotel, karena ada yang bilang sudah aman.

"Tapi mendengar ada gelombang kedua yang lebih dahsyat dan posisi tidak bisa kembali. Saya meneruskan perjalanan,"katanya.

Tsunami Pertama di Banten

Cindy sempat menanyakan warga yang ikut lari ke bukit dengan membawa buntelan.

Menurut mereka, tsunami seperti ini baru pertama terjadi.

"Apalagi sampai menghancurkan rumah penduduk. Biasanya hanya pasang biasa,"katanya.

Anehnya, ia sempat merasakan tidak ada angin saat air menerjang.

"Karena pastinya kalau air pasang ada angin atau hujan. Ini tidak ada,"ujarnya.
Sehingga tidak semua orang tahu terjadi tsunami.

"Baik pihak hotel maupun pemerintah juga tidak ada yang memberitahu. Saat turun dari hotel banyak yang nanya ada apa. Barulah dapat infomasi ada tsunami. Paniklah,"katanya.

Apalagi listrik dan sinyal telepon padam. Anak-anak banyak yang nangis.

"Untungnya anak kami tidak menangis. Kita juga nggak bisa akses bmkg dan tidak bisa update status,"tambahnya.

Ketika dapat sinyal, Cindy meminta bantuan kawan-kawan di Jakarta untuk membantu mengarahkan tempat yang aman.

"Ada kawan kami untuk tetap di bukit karena Carita tidak bisa dilewati,"katanya.

Istighfar Sepanjang Jalan

Gelapnya hutan tanpa pencahayaan serta tidak ada sinyal. Membuat Cindy dan keluarga beristighfar sepanjang jalan.

Ia takut sewaktu-waktu air bah menerjang jalanan sebelum ia sampai bukit.

"Ditambah lagi bahan bakar yang minim,"katanya.

Sekitar pukul setengah dua ia sampai bukit dan menemukan rumah penduduk yang ada cahaya.

"Alhamdulillah dalam perjalanan di hutan tidak ada bahaya. Kami konvoi meski tidak saling kenal,"katanya.

Warga Pantai Carita Penolong

Berhasilnya evakuasi masyarakat dekat pantai Carita karena warga di sana sigap ketika ada bencana.

Berhasilnya Cindy dan keluarga bisa sampai Pandeglang karena setiap sudut hutan ada warga yang memberitahu untuk lewat mana.

"Saat lewat jembatan misalnya. warga meminta tiap mobil untuk menjaga jarak sepuluh meter agar jalan tidak amblas karena hujan,"katanya.

Menurutnya kalau di desa ada warga yang Siskamling. Sehingga di setiap tempat yang ia lewati banyak masyarakat yang bantu.

Cindy baru sampai Jakarta sekitar pukul 03.21. Keputusannya meninggalkan Pantai Carita karena masih kaget dengan kejadian Tsunami Selat Sunda.

"Kami sudah nggak kepikiran untuk menginap lagi. Ingin cepat sampai rumah dan jauh dari laut,"katanya.

Harapan untuk Pemerintah dan BMKG

Cindy berharap dengan kejadian ini perlu ada pelatihan untuk warga melakukan penyelamatan diri.

"Karena banyak masyarakat bingung dan panik bagaimana menyelamatkan diri,"katanya.

Apalagi ada isu bahwa bukan tsunami. Sehingga banyak yang merasa aman.

"Faktanya itu tsunami. Dan saat saya memposting banyak yang tidak percaya,"pungkasnya.

Untuk diketahui, data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Ahad (23/12) pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang. (Ilham)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Sebelum Tsunami, Anak Krakatau Sempat Mengeluarkan Abu Vulkanik

Next Post

Sosok Ibu di Mata Femina Sagita Borualogo

Next Post

Sosok Ibu di Mata Femina Sagita Borualogo

GIZA Papua Isi Liburan dengan Sunatan Massal Ceria

Warga Palestina Lakukan Shalat Gaib dan Doa Bersama untuk Korban Tsunami Banten

  • Tanda kebesaran Allah dalam surat An-Naba

    Cara Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat

    138 shares
    Share 55 Tweet 35
  • Kafe Sastra Balai Pustaka, Tempat Artis Nongkrong untuk Membaca

    149 shares
    Share 60 Tweet 37
  • Cara Membaca Al-Qur’an yang Dilarang

    418 shares
    Share 167 Tweet 105
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5184 shares
    Share 2074 Tweet 1296
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    87 shares
    Share 35 Tweet 22
  • Resep Choco Lava Ala Blue Band

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3263 shares
    Share 1305 Tweet 816
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7695 shares
    Share 3078 Tweet 1924
  • Pemimpin Itu Harus Kuat

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
  • Profil Fifi Proklawati Jubilea, Pendiri Jakarta Islamic School

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga