Pada saat spiritualitas Ramadhan semakin meningkat, dua puluh pekerja asing dari Filipina menyatakan diri masuk Islam di sebuah masjid Riyadh awal pekan ini usai shalat tarawih.
“Ini adalah waktu untuk bersukacita bagi semua jamaah yang hadir malam ini,” ujar imam masjid agung di distrik Dubhat, Malaz, Syaikh Turky Qelaiwy mengatakan usai tarawih, Arab News melaporkan Kamis 25 Juni kemarin.
“Saya bangga pada kalian dan semua orang senang menyambut kalian sebagai saudara baru dalam Islam.”
Ekspatriat, kebanyakan dari mereka berasal dari Filipina, merupakan pekerja di King Abdulaziz University Hospital di Riyadh.
Selasa lalu, mereka mengucapkan dua kalimat Syahadat untuk memeluk Islam di masjid, menurut Gaddy Albani, seorang pengkhotbah Filipina yang menemani mereka.
Para jamaah memeluk mereka, sementara yang lain mengambil foto dan merekam proses masuk Islamnya mereka.
Imam Qelaiwy meyakinkan bahwa masuk Islam itu mudah dan tidak mewajibkan mereka untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan mereka.
“Anda mungkin merasa sulit untuk melakukan beberapa perintah Islam, tapi Islam sangat mudah dan tidak mewajibkan Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat Anda lakukan, untuk alasan kesehatan atau alasan lainnya,” jelas Imam Qelaiwy.
“Jika Anda tidak dapat berpuasa tahun ini karena alasan ini Anda dapat melakukannya tahun depan,” tambahnya.
“Tapi sebagai Muslim baru Anda sekarang harus mengadopsi cara-cara Islam.”
Qelaiway mengatakan kepada Arab News bahwa orang-orang yang baru masuk Islam sadar mereka masih sangat polos dan akan menjalankan praktik ibadah Islam.
Dia menambahkan bahwa bertambahnya muallaf baru menunjukkan bahwa Islam tetap pilihan pertama kebanyakan orang yang mencari iman yang benar.[af/onislam]