ChanelMuslim.com – Andi Angger atau yang biasa disapa Angger, dalam perbincangannya tentang Manajemen Volunteer dalam Internasional Volunteer and Anti-Corruption Camp, di Villa Melati Putih, Lembang, Bandung (7/12/2018), mengatakan untuk menyelesaikan masalah, diperlukan seorang pemimpin yang berjiwa kerelawanan. Karena mereka mampu memahami permasalahan jauh lebih dalam, terutama korupsi.
“Relawan adalah kerja kolosal para pemimpin dunia karena dengan menjadi seorang relawan mereka bisa memahami permasalahan rakyat, jauh lebih dekat,” ujar Angger.
Lebih jauh Angger menjelaskan, seorang relawan memang dituntut berpikir kritis terhadap isu korupsi. Namun tidak berhenti pada tahap berpikir, melainkan juga harus bertindak.
“Tindakan yang dimaksud juga bukan berarti ikut aksi demo saja, tapi tindakan yang lebih konkrit, seperi mendirikan sekolah gratis untuk kalangan tidak mampu,” jelasnya.
Karena korupsi, sebut Anggrek sudah menjalar kemana-mana, bahkan ke sektor pendidikan sekalipun.
“Kita tidak boleh hanya sekedar mendekap tangan, tapi juga harus turun tangan,” lanjut Angger.
Sedangkan Bayu Gautama, selaku dari Sekolah Relawan Indonesia menuturkan seorang relawan harus berani. Berani berbicara dan bertindak. Karena banyak orang baik yang diam ketika masalah-masalah kemanusiaan yang ada di mana-mana.
“Korupsi bukan marak terjadi karena banyak orang jahat. Melainkan banyak orang baik yang memilih diam,” ungkap Bayu.
Tidak berbeda dengan Angger, Bayu juga menyarankan orang untuk bertindak konkrit. Untuk dapat bertindak diperlukan kreatifitas sebagai upaya menciptakan relawan-relawan yang mampu memberantas korupsi.
“Uang kosan boleh nunggak, tapi kreatifitas jangan terhambat,” lanjut Bayu.
Di lain pihak, Angger juga menekankan untuk jangan terlalu berharap akan ada timbal balik berupa materi. Karena jika demikian, maka itu bukanlah jiwa kerelawanan. Bahkan tidak layak disebut sebagai relawan kemanusiaan.
“Relawan itu bergerak karena tulus bukan fulus,” jelas Angger.
Lewat kegiatan Internasional Volunteer and Anti-Corruption Camp yang diinisiasi sebagai bentuk memperingati Hari Relawan dan Hari Anti-Korupsi Internasional dari Pusat Belajar Anti-Korupsi Dompet Dhuafa (PBAK) dan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV), juga merupakan salah satu program Humanesia.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mencetak relawan-relawan kemanusiaan yang siap memberantas korupsi yang mengakar di Indonesia. Dihadiri oleh 240 peserta dari berbagai wilayah Indonesia.
Hidup Relawan Membentang Kebaikan untuk Dunia. (jwt/rilisDompetDhuafa)
(Dompet Dhuafa/Fajar)