ChanelMuslim.com – Dirut RSUD Kota Bekasi, dr Kusnanto mengatakan masih mendalami penyebab kematian bayi mungil Danisha.
"Kami masih mengumpulkan datanya dan sedang dalam audit,"katanya saat dihubungi ChanelMuslim.com, Kamis (15/112018). Menurutnya, ia akan meminta keterangan petugas medis dan mendalami apa penyebab kematian bayi tersebut.
Diketahui, Danisha Tsania, sang bayi yang sempat diperiksa di ruang Instalasi Gawat Darurat. Namun, karena kondisi Danisha memburuk, dokter sempat membuat rujukan agar dirawat di ruang PICU rumah sakit lain karena RSUD sudah penuh. PICU atau Pediatric Intensive Care Unit, memang diperuntukkan bagi anak-anak. Ruang ini merupakan pelayanan intensif untuk anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus. Gunanya mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.
Orang tua Danisha, Amrullah dan Berti Yulianti sempat panik ketika mendapatkan info PICU sudah penuh dan anaknya tidak bisa dirawat di ruangan tersebut. Berbagai usaha ia lakukan dengan meminta bantuan Eka, petugas Posyandu yang bersamanya sejak Rabu (14/11/2018) malam.
"Saat itu, semua rumah sakit yang dihubungi penuh PICU,"katanya.
Amrullah dan Berti pasrah menunggu di IGD berharap RSUD Kota Bekasi memberikan kamar PICU untuk anaknya. Bayi lucu tersebut masih di IGD hingga pukul lima pagi, Kamis (15/11/2018). Setelah sholat shubuh. Berti sempat menengok bayinya dan memeriksa kondisinya. Menurutnya, saat itu kaki Danisha sudah dingin. Ia menyempatkan bertanya kepada dokter jaga saat itu.
"Dok, kaki anak saya dingin. Itu kenapa Dok, tolong!,"pintanya.
Dokter jaga itu berusaha menenangkan Berti tapi tidak mengambil tindakan.
"Biasa itu, Bu. Nanti juga kembali,"kata Berti meniru ucapan dokter.
Beberapa menit kemudian, alat detak jantung Danisha mulai tidak normal. Dokter dan perawat jaga langsung melakukan penanganan pertolongan pertama. Naas, nyawa Danisha tidak dapat tertolong. Amrullah dan Berti hanya bisa menatap bayinya dengan wajah sedih. (Ilham)