SEBAGAI seorang pelajar, penting sekali bagi kita untuk mengetahui apa saja adab murid terhadap guru yang harus diperhatikan. Salah satu kunci agar ilmu yang didapatkan mudah dipahami adalah dengan memperhatikan adab-adab tersebut.
Baca Juga: Salah Satu Adab Murid kepada Guru
Adab Murid terhadap Guru yang Harus Diperhatikan
Meski kepala sekolah telah menyampaikan bahwa yang dilakukan oleh siswanya itu adalah bercanda, warganet menganggap guyonan itu sudah kelewat batas. Sebuah akun twitter @YolaDamayanti menuliskan, Kadis Pendidikan Jateng kok kekeuh bilang video viral murid keroyok guru sebagai guyonan, ini zaman apa sih ampe guyon ma guru kek gitu #koplaks
Adab Murid Terhadap Guru menurut Ta’alim Muta’alim karya Sheikh Az-Zarnuji:
1. Murid senantiasa bersikap santun, hormat dan patuh selama tidak bermaksiat kepada Allah
Salah satu cara menghormati guru adalah tidak kencang berjalan di depannya, tidak duduk di tempatnya, tidak memulai percakapan dengannya kecuali atas izinnya, tidak memperbanyak omongan di sisinya, tidak menanyakan sesuatu ketika ia sudah bosan.
Selain itu, menjaga waktu dan tidak mengetuk pintu rumah atau kamarnya, tetapi harus menunggu sampai ia keluar. Kesimpulannya seorang murid harus berusaha mendapatkan ridhonya, menghindari kemurkaannya dan patuh kepadanya selain dalam perbuatan maksiat kepada Allah SWT, sebab tidak boleh patuh kepada makhluk untuk melakukan perbuatan maksiat kepada pencipta.
2. Menganggapnya sebagai keluarga
Juga salah satu cara menghormati guru adalah menghormat anak-anaknya dan orang yang mempunyai hubungan dengannya. Syaikhul Islam Burhanuddin Hidayah pernah bercerita, bahwa seorang ulama besar dari Bukhara sedang duduk dalam suatu majelis pengajian, sesekali ia berdiri dan duduk lagi.
Ketika ditanyakan kepadanya mengenai sikapnya itu. Ia menjawab, “Sesungguhnya putra guruku sedang bermain bersama anak-anak lain di halaman rumah, setiap kali aku melihatnya, aku berdiri sebagai penghormatanku pada guruku.”
Hakim Agung Fahruddin al-Rasabandi seorang pemimpin para imam di Marwa sangat dihormati oleh sultan (raja) ia berkata, ”Saya dapat merasakan kedudukan ini karena berkah hormat saya kepada guru saya melayani guru saya, yaitu Abu Yazidad-Dabusi. Saya memasak makanan untuk beliau dan saya tidak ikut memakannya.”
3. Jangan membuat hatinya sakit
Maka barang siapa membuat sakit hati gurunya, maka ia tidak akan mendapatkan berkah ilmu dan tidak dapat memanfaatkan ilmunya kecuali hanya sedikit.
Sebuah syair mengungkapkan, “Sesungguhnya guru dan dokter tidak akan berguna nasihatnya bila tidak dihormati. Bersabarlah dengan penyakitmu bila kamu menentang dokter dan bersabarlah kamu dengan kebodohanmu bila kamu menentang guru.”
4. Memuliakan guru
Memuliakan guru sebagaimana memuliakan kedua orang tua. Duduklah di hadapan guru dengan sopan dan berbicara terhadapnya dengan sopan. Jangan menyela perkataannya, tunggu hingga guru menyelesaikan ucapannya.
Dengarkan pelajarannya dengan baik. Jika ada sesuatu hal yang perlu ditanyakan, bertanyalah dengan perkataan yang santun. Jangan menjawab pertanyaan yang bukan ditujukan untuk kamu.
5. Jangan membohongi guru
Hadirlah pada setiap pelajarannya pada waktu yang telah ditetapkan. Jangan banyak bermain dan datang di akhir waktu kecuali dengan udzur yang benar. Apabila guru menegurmu maka takutlah untuk memberi alasan palsu dan kebohongan.
6. Akui kesalahan dan jalani hukuman dengan ikhlas
Jika guru menghukum bukan berarti beliau membenci tapi itu untuk kebaikanmu agar kamu mau dengan tertib melaksanakan kewajiban.
Kelak dewasa kamu akan merasakan manfaat dari sikap tegas gurumu. Guru mempunyai tugas untuk menegakan akhlakmu. [MAY/Cms]