PEMENUHAN gizi yang tepat memiliki peran penting dalam mendukung kemampuan belajar dan perkembangan otak balita.
Kondisi fisik dan fungsi otak anak di masa mendatang sangat dipengaruhi oleh kualitas serta jumlah asupan makanan yang diterima sejak masa kehamilan hingga usia kanak-kanak.
Oleh karena itu, pemberian gizi seimbang menjadi faktor utama dalam menunjang tumbuh kembang anak secara optimal.
Dikutip dari buku Aneka Makanan Minuman untuk Mencerdaskan Otak Bayi karya Anidya Kedasih, asupan gizi yang lengkap, baik zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, maupun zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral, berperan dalam perkembangan fisik serta kemampuan otak dalam memproses informasi.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kekurangan gizi pada periode bayi hingga usia dua tahun dapat menyebabkan gangguan perkembangan mental dan kemampuan motorik.
Masa ini merupakan fase krusial karena otak berkembang sangat pesat dan sensitif terhadap kekurangan nutrisi.
Beberapa zat gizi diketahui memiliki peran khusus dalam fungsi otak, di antaranya asam lemak omega-3 dan omega-6 yang merupakan prekursor DHA dan AA.
Zat ini penting dalam pembentukan dan pematangan sel saraf.
Cara Agar Otak Balita Mudah Mengolah Informasi
Selain itu, komponen lain seperti sphingomyelin, sialic acid, kolin, dan taurin turut berperan dalam perkembangan sistem saraf serta fungsi penglihatan.
Asam amino juga memiliki kontribusi penting dalam proses pengolahan informasi di otak.
Tyrosine berfungsi sebagai bahan pembentuk neurotransmiter katekolamin yang berperan dalam meningkatkan konsentrasi dan penyerapan informasi.
Sementara itu, tryptophan merupakan prekursor serotonin yang berpengaruh terhadap kualitas tidur.
Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan fase penting bagi otak untuk memproses dan menyimpan informasi.
Baca juga: Pentingnya Stimulasi Sejak Dini bagi Perkembangan Otak Anak
Pembentukan protein di dalam otak berlangsung sejak usia kehamilan enam bulan hingga anak berusia dua tahun.
Proses ini bergantung pada ketersediaan asam amino seperti glisin, glutamat, dan tryptophan yang dibutuhkan untuk pembentukan neurotransmiter.
Selain itu, vitamin dan mineral berperan dalam pembentukan jaringan otak serta kelancaran metabolisme, sedangkan vitamin B kompleks diperlukan untuk mendukung fungsi sistem saraf.
Pemenuhan nutrisi yang tepat menjadi dasar penting bagi kemampuan belajar balita.[Sdz]





