POLISI masih menyelidiki pelaku pengancaman bom melalui surat elektronik (email) ke 10 sekolah di Depok, Jawa Barat.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi menjelaskan pengirim email tersebut menggunakan nama Kamila Hamdi dengan alamat email [email protected].
“Alamat email yang digunakan oleh pelaku saat ini sudah diselidiki oleh polisi,” katanya, dikutip dari berbagai sumber.
Ia menambahkan pihaknya belum dapat menjelaskan apakah benar email tersebut memang sengaja mengirim ancaman tersebut atau diretas oleh orang lain.
Baca juga: Mahasiswa Indonesia Gagalkan Penculikan di Inggris dan Dapat Penghargaan Resmi dari Kepolisian
Polisi Selidiki Pelaku Pengancaman Bom ke 10 Sekolah di Depok, Jawa Barat
“Sebenarnya, kita enggak tahu email tersebut dipakai orang lain atau tidak, apakah benar si pemilik alamat email itu yang ketik atau enggak, masih dalam proses penyelidikan,” kata Made Budi.
Ancaman tersebut jika diterjemahkan berbunyi:
“Sekolah se-kota Depok yang terima email saya, saya bakal teror bom, sama culik, bunuh, tebar narkoba ke semua sekolah yang terima email ini waktu yang kamu semua tunggu aja anak-anak didik kamu semua jadi korban.
Saya benci sama pendidikan di Depok, tidak terima polisi tidak adil, tidak tanggapin laporan polisi saya karena saya diperkosa dan cowok yang perkosa saya tidak tanggung jawab menikahi saya.
Saya Kamila Luthfiani Hamdi alumni SMP dan SMA IT Nurrurahman, alumni Universitas Telkom, saya sangat bertanggung jawab atas yang saya lakukan
Jalan Jati Ulin blok F/no 6 kavling UI barat rumah saya
Saya tidak takut sama apa yang saya lakukan dengan nama almamater-almamater saya”
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Terkait bentuk ancaman tersebut, Made Budi menyebutkan pihaknya telah melakukan pengecekan alamat rumah tersebut dan memang benar ada alamat rumah tersebut.
Sebelumnya, polisi membenarkan adanya ancaman bom itu pada sejumlah sekolah di Depok, Jawa Barat.
Namun, Made menyebutkan, ancaman bom tersebut tidak terbukti. Saat ini pihaknya masih melakukan penyisiran terhadap 10 sekolah yang menerima ancaman tersebut.
Made menyebutkan data sekolah yang diancam pelaku, yaitu, SMA Arrahman, SMA Mawaddah, SMA N 4 Depok, SMA PGRI Depok, SMA Bintara Depok, SMA Budi Bhakti, SMA Cakra Buana Depok, SMA Muhammadiyah 7 Sawangan, SMAIT Nururrahman dan SMAN 6 Depok. [Din]





