KESABARAN dan rasa syukur adalah dua pilar utama kebahagiaan. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda bahwa ketika Allah menghendaki seorang hamba mencapai derajat yang tidak bisa ia raih dengan amalnya, Allah akan mengujinya melalui tubuh, harta, atau anak-anaknya. Ketika ia bersabar, ia pun mencapai derajat tersebut (HR. Ahmad).
Menjadi seorang Muslim memang menuntut kesabaran, terutama di masa-masa penuh tantangan.
Kesabaran diperlukan untuk menjauhi larangan Allah dan konsisten menaati perintah-Nya.
Setiap hari, kesabaran kita diuji dalam berbagai bentuk, mulai dari menjaga shalat tepat waktu, berpuasa dalam cuaca terik, menjalankan ibadah haji di tengah kerumunan besar, hingga menghadapi dinamika keluarga dan teguran orang tua.
Karena itu, Allah memberikan banyak teladan kesabaran dalam Al-Qur’an melalui kisah para tokoh pilihan. Berikut lima di antaranya:
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Ya’qub (AS)
Ketika seseorang mengucapkan sabr (kesabaran), sering kali ditambahkan kata jameel (indah). Ungkapan ini termasuk yang diucapkan Nabi Ya’qub.
Kisahnya bermula dari kecemburuan putra-putranya yang lebih tua terhadap Yusuf dan Benyamin.
Hingga suatu hari mereka melempar Yusuf ke dalam sumur dan mengabarkan kepada ayah mereka bahwa ia dimakan serigala.
Ya’qub, yang sangat tajam hatinya mengetahui bahwa cerita itu tidak benar.
Bayangkan hati seorang ayah yang mendapati putra kesayangannya disakiti oleh anak-anaknya sendiri.
Namun apa yang dikatakan Ya’qub? “Sabrun jameel”—kesabaran yang indah. Keyakinannya kepada Allah begitu kuat sehingga ia menyerahkan semua urusan kepada-Nya:
“Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah-lah tempat memohon pertolongan terhadap apa yang kalian ceritakan.” (QS. Yusuf: 12:18)
2. Maryam binti Imran
Maryam adalah wanita yang paling suci, yang Allah beri karunia luar biasa: ia melahirkan Nabi Isa ‘Alaihi Salam tanpa suami.
Bayangkan menghadapi rasa sakit persalinan seorang diri di tempat terpencil, di bawah pohon kurma.
Saat kembali kepada kaumnya, Maryam dituduh berbuat zina, tuduhan berat bagi seorang wanita yang bertakwa.
Allah memerintahkannya untuk diam, dan karena kesabaran itu, bayi Isa berbicara membela ibunya:
“Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberiku Kitab dan menjadikanku seorang nabi.” (QS. Maryam: 19:30)
5 Kisah Al-Qur’an ini Dapat Menumbuhkan Kesabaran Anda
3. Musa (AS)
Musa adalah penyelamat Bani Israil, seorang nabi pemberani yang menghadapi tirani Firaun.
Meski telah menyelamatkan kaumnya, ia justru sering menghadapi penolakan, keluhan, dan sikap keras kepala mereka.
Mereka diberi makanan yang baik, tetapi tetap menuntut bawang, bawang merah, dan kacang lentil.
Ketika beliau pergi sebentar, mereka malah menyembah anak lembu. Bahkan mereka menuntut ingin melihat Allah secara langsung.
Menghadapi bangsa yang seperti itu setiap hari bukanlah perkara mudah. Musa akhirnya berkata:
“Wahai kaumku, mengapa kalian menyakitiku, padahal kalian mengetahui bahwa aku adalah utusan Allah kepada kalian?” (QS. As-Shaff: 61:5)
Namun beliau tetap teguh sampai akhir, sehingga termasuk dalam lima ulul ‘azm, para nabi dengan keteguhan hati tertinggi.
Baca juga: Kisah Raja yang Tidak Sabar dan Menteri yang Tawakkal
4. Asiyah (Istri Firaun)
Asiyah adalah contoh wanita beriman yang menghadapi kesulitan luar biasa.
Suaminya adalah Firaun, penguasa yang membunuh ribuan bayi dan menindas Bani Israil.
Di tengah penyiksaan dan tekanan itu, ia tetap sabar dan teguh dalam keimanannya. Doanya yang terkenal adalah:
“Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu di surga, dan selamatkanlah aku dari Firaun beserta perbuatannya, serta dari kaum yang zalim.” (QS. At-Tahrim: 66:11)
5. Ibrahim (AS)
Nabi Ibrahim diuji dengan cobaan yang luar biasa sepanjang hidupnya.
Ia diusir karena mempertahankan tauhid, dilemparkan ke dalam api, tetapi Allah menjadikannya dingin.
Bertahun-tahun kemudian, ia diperintahkan untuk meninggalkan istri dan bayinya di padang pasir.
Dan puncak ujiannya adalah ketika ia diperintahkan mengorbankan putranya sendiri.
Allah berfirman tentang ujian itu:
“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.” (QS. As-Saffat: 37:106)
Bagi manusia biasa, cobaan seperti ini hampir tak terbayangkan, tetapi keimanan Ibrahim membuatnya sabar dan taat dalam setiap perintah.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada para tokoh tersebut, serta memberi kita kemampuan untuk meneladani kesabaran mereka dalam kehidupan sehari-hari.[Sdz]





