ChanelMuslim.com – Event akbar tahunan Amazing Muharram mengajak umat bermuhasabah. Renungan hakikat tugas manusia sebenarnya menginspirasi peserta di Menara ESQ, Jakarta, Ahad (16/09).
Momentum bulan Muharram bisa menjadi sebuah renungan tersendiri. Kontemplasi rindu rasul pada masa hijrah Nabi Muhammad perlu diambil hikmahnya.
“Nabi kita, Muhammad SAW tak gentar menegakkan agama Allah. Seorang muslim seharusnya mencontohnya,” ujar Asep Supriatna.
Baca Juga: Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H
Muhasabah Kematian di Amazing Muharram
Ia menambahkan, umat muslim harus merindukan syafaat Rasullullah. Cara terbaik merindukannya dengan melakukan hal-hal terbaik sesuai ajaran Nabi Muhammad saw beserta Alquran.
Pada kesempatan sesi muhasabah diri, peragaan layaknya seseorang sudah meninggal dipraktekkan. Acara Amazing Muharram menyiapkan potret seseorang yang meninggal dikafani, diangkat dengan keranda, diantarkan ke liang kubur serta ditangisi manusia di dunia.
Setelah semua adegan itu dipertunjukan, muhasabah masih tetap berlanjut dan peserta diajak merenungkan diri setelah dicabut nyawanya. Ia tinggal seorang diri dengan amal perbuatannya.
Asep Supriatna sebagai motivator mengatakan, manusia seharusnya melakukan lebih banyak amal jariyah dan memberikan ilmu untuk sesama. Waktu yang digunakan tidak boleh dengan kegiatan sia-sia bahkan tercela.
Semua kegiatan yang sudah dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan. Umat manusia harus siap akan timbangan amal yang diperoleh.
Momen bulan Muharram ini bisa menjadi titik balik mengintropeksi diri. Umat manusia yang masih hidup harus berbondong-bondong melakukan kebaikan.
Jika setelah kematian bahkan hanya ada tiga pahala yang tidak pernah putus seperti amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak soleh.
“Kita harus mengupgrade diri menjadi lebih baik tiap harinya, jangan sia-siakan waktu dan umur yang masih diberikan,” tutupnya.[ind/Firda]