TIM Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) bersama ratusan peserta lintas negara Sumud Flotilla masih di Tunisia; armada yang dijadwalkan berlayar 16.00 waktu setempat hingga kini masih bersandar di port Sidi Bou Said.
Koordinator minta setiap peserta manfaatkan tambahan waktu guna memastikan kesiapan kapal masing-masing sebelum berlayar menuju Gaza.
Flotilla kali ini berkapasitas lebih besar dibandingkan kapal Madleen & Handala, maka peserta dari puluhan negara untuk memastikan kesiapan diri berada di kapal melintasi Laut Mediterania nantinya.
Hasil koordinasi antara tim IGPC dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunisia memutuskan agar seluruh delegasi Indonesia kembali ke penginapan masing-masing.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sumud Flotilla Masih Bersandar dalam Kondisi Siaga di Pelabuhan Tunisia
Baca juga: UBN Laporkan Kondisi Relawan Sumud Flotilla dan Serangan Drone di Perairan Tunisia
Langkah ini diambil sebagai upaya pengamanan, mengingat dua malam sebelumnya terjadi insiden penyerangan di sekitar area kapal oleh drone Israel.
“Keputusan membawa tim kembali ke penginapan adalah langkah preventif agar tidak ada dampak dari peristiwa tak terduga,” ujar salah satu koordinator IGPC di lokasi.
Global Sumud Flotilla merupakan ekspedisi kemanusiaan internasional yang bertujuan membuka koridor maritim menuju Gaza, menembus blokade yang telah berlangsung lebih dari 17 tahun.
Dari Tunisia, kapal akan berlayar menuju jalur imigrasi laut, lalu memasuki perairan internasional Mediterania sebagai pintu awal misi menuju Gaza.
Keberangkatan flotilla ini menjadi momentum solidaritas dunia untuk Palestina, sekaligus ujian bagi komunitas internasional dalam menegakkan hukum laut dan prinsip kemanusiaan.[Sdz]