OPTIMIS itu berbaik sangka dengan Rahmat Allah. Jangan pesimis karena itu datang dari setan.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh jika kalian bertawakal kepada Allah sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi)
“Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Tangan di atas itu pemberi, sementara tangan di bawah itu peminta.” (HR. Bukhari Muslim)
“Tidak boleh ada thiyarah (firasat buruk dan kesialan). Dan, yang lebih baik dari itu adalah al-fa’l (rasa optimis).”
Seseorang bertanya kepada Nabi tentang al-fa’l. Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Kalimat yang baik yang sering (diharapkan) didengar oleh salah seorang dari kalian.” (HR. Ahmad)
**
Jangan pernah putus asa dengan ujian hidup. Susah dan senang, nikmat dan musibah, lapang dan sempit; merupakan bagian dari ujian hidup yang harus dihadapi.
Tak seorang pun yang ingin mengalami kehidupan yang susah. Tapi tetap berbaik sangkalah pada Allah: bahwa apa yang Allah anugerahkan, banyak atau sedikit, menyimpan kebaikan untuk kita.
Tetap optimis. Jangan mudah menyerah. Tetaplah berdoa dan berikhtiar. Serahkan semua hasil akhirnya pada Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Rahman dan Rahim. [Mh]