PEMERINTAH meluncurkan Program Revitalisasi Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak berkebutuhan khusus di Indonesia.
Program ini ditargetkan menyasar 155 SLB di seluruh negeri dan akan meliputi perbaikan sarana-prasarana belajar, pembangunan ruang pembelajaran khusus seperti ruang bina wicara untuk tunarungu, hingga pembenahan fasilitas ramah disabilitas.
Program revitalisasi SLB ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo dan melibatkan 21 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai pendamping teknis.
Baca juga: Perhatikan Batas Usia Masuk Sekolah Tahun Ajaran Baru 2025/2026
Revitalisasi Sekolah Luar Biasa bisa Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak Berkebutuhan
PTN akan berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan agar proyek berjalan sesuai standar kualitas dan selesai dalam waktu enam bulan.
Dengan adanya program ini, anak-anak berkebutuhan khusus diharapkan segera mendapatkan layanan pendidikan yang lebih nyaman, aman, dan berkualitas.
Adapun program revitalisasi SLB ini merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan menjadi prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Program ini akan menyasar 155 SLB di seluruh Indonesia dengan pembangunan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pembelajaran ABK. Antara lain dengan pembangunan ruang pembelajaran khusus.
Seperti ruang bina wicara yang ditujukan untuk pembelajaran bagi anak tunarungu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mendukung terapi wicara bagi peserta didik.
Dalam proses revitalisasi ini, Kemendikdasmen juga bekerja sama dengan 21 perguruan tinggi yang diharapkan dapat membantu program revitalisasi berjalan sesuai target waktu, berkualitas, dan lebih akuntabel.
Sebanyak 21 perguruan tinggi yang terdiri dari universitas dan politeknik negeri akan mendampingi SLB penerima bantuan selama proses revitalisasi berlangsung, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan revitalisasi.
Dengan adanya pendampingan ahli dari universitas maupun politeknik, program revitalisasi SLB dapat dilakukan sesuai standar kualitas bangunan serta tata kelola manajemen waktu yang telah ditetapkan.
Mengingat, kegiatan revitalisasi memiliki jangka waktu penyelesaian yang relatif singkat, yakni enam bulan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Nantinya setiap universitas atau politeknik akan melakukan pendampingan program revitalisasi berbasis pendekatan wilayah.
Misalnya, Universitas Negeri Jakarta akan melakukan pendampingan program revitalisasi SLB di wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk wilayah Lampung.
Sementara tim ahli dari perguruan tinggi akan berperan menyusun dokumen teknis revitalisasi yang sesuai dengan kebutuhan riil sekolah dalam mendukung peningkatan mutu layanan pendidikan inklusif.
Selain itu, tim ahli juga akan berperan dalam memberikan pendampingan teknis dan administratif di SLB penerima bantuan. [Din]