DERETAN artis Indonesia yang batal berangkat ibadah haji 2025 karena visa furoda. Beberapa artis Indonesia yang telah merencanakan ibadah haji melalui jalur visa furoda untuk tahun 2025 terpaksa membatalkan keberangkatan mereka.
Hal ini disebabkan oleh keputusan pemerintah Arab Saudi yang tidak menerbitkan visa tersebut. Artis-artis seperti Teuku Wisnu, Kimberly Ryder, dan Ruben Onsu menjadi salah satu yang terdampak dari situasi ini.
Menurut Menteri Agama Indonesia, komunikasi intensif telah dilakukan dengan pemerintah Arab Saudi untuk mempercepat penerbitan visa, namun ia menegaskan bahwa keberhasilan tidak dapat dijamin.
Pemerintah Arab Saudi telah menutup proses penerbitan visa haji tahun 1446 H/2025 M pada tanggal 27 Mei 2025, yang juga mencakup visa furoda.
Keputusan ini membuat banyak calon jemaah, termasuk para artis, merasa kecewa karena impian mereka untuk menunaikan ibadah haji tahun ini pupus.
Baca juga: Ivan Gunawan Jalani Ibadah Haji, Setelah Visa Haji Furoda 2025 Tidak Terbit
Deretan Artis yang Batal Ibadah Haji Karena Visa Furoda
Beberapa artis yang telah merencanakan keberangkatan mereka mengungkapkan kekecewaan melalui media sosial.
Wendy Cagur bersama istrinya, Revti Ayu menyampaikan melalui Instagram bahwa mereka belum diizinkan untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Meskipun telah berikhtiar dan berdoa, hasilnya tetap berada di tangan Allah.
Meskipun merasa sedih, dirinya dan Wendi menerima keputusan ini dengan lapang dada. Mereka pun mendoakan para jamaah yang berkesempatan menunaikan ibadah haji tahun ini.
Sementara itu Ruben Onsu juga terancam batal berangkat haji tahun ini. Dalam potongan video saat siaran live yang viral di TikTok, Ruben mengatakan hingga saat ini dia belum berangkat haji karena terkendala visa furoda.
Ruben yang diketahui baru memeluk Islam itu mengatakan bahwa dirinya sudah memasrahkan semuanya kepada Allah SWT. Oleh karena itu, jika pada akhirnya dia belum ditakdirkan menunaikan haji tahun ini, Ruben mengaku tak masalah.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Kimberly Ryder. Dirinya menjelaskan situasi yang cukup mengecewakan namun tetap disikapi nya dengan ikhlas.
Meskipun batal menunaikan ibadah haji tahun ini, Kimberly Ryder tetap bersyukur dan meyakini bahwa semua kejadian sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Ia menyampaikan harapan besar untuk bisa berangkat pada musim haji tahun berikutnya.
Kimberly juga membagikan kisah bahwa keinginannya untuk menunaikan ibadah haji sebenarnya muncul secara mendadak. Tawaran untuk berangkat datang secara spontan, membuat dirinya sempat terkejut sekaligus antusias.
Ia menjelaskan bahwa visa seharusnya sudah keluar sebelum 27 Mei 2025, tetapi hingga kini belum ada kabar.
Visa furoda dikenal sebagai alternatif bagi jemaah yang ingin menunaikan ibadah haji tanpa harus menunggu antrean yang panjang.
Namun, pada tahun ini, ribuan calon jemaah haji furoda asal Indonesia harus menghadapi kenyataan pahit setelah pemerintah Arab Saudi memastikan tidak menerbitkan visa mujamalah.
Lebih dari 1.000 calon haji furoda terpaksa membatalkan keberangkatan mereka, dan sejumlah perusahaan travel penyelenggara haji furoda telah dipanggil untuk dimintai pertanggungjawaban.
Hal ini menunjukkan dampak besar yang ditimbulkan oleh keputusan pemerintah Arab Saudi terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Haji furoda, yang merupakan jalur haji non-kuota, memungkinkan jemaah berangkat ke Tanah Suci tanpa menunggu antrean yang bisa mencapai 10 hingga 30 tahun.
Namun, biaya untuk jalur ini cukup tinggi, berkisar antara US$17.500 hingga US$25.900 per orang, sehingga banyak calon jemaah merasa sangat kecewa dengan keputusan ini.
Pemerintah Arab Saudi telah menutup penerbitan visa haji furoda sebagai bagian dari reformasi digital dan penataan sistem penyelenggaraan ibadah haji.
Penutupan ini dilakukan pada 26 Mei 2025 dan menjadi bagian dari upaya untuk membuat sistem lebih teratur dan terpantau.
Visa furoda bersifat opsional dan tidak termasuk dalam kuota resmi yang diberikan Arab Saudi kepada Indonesia. Penerbitannya sepenuhnya bergantung pada kebijakan Kerajaan Arab Saudi, yang tidak dapat dijamin tersedia setiap tahun.
Keputusan ini tidak hanya berdampak pada calon jemaah, tetapi juga pada penyelenggara travel yang mengalami kerugian finansial besar akibat pembatalan ini. Banyak penyelenggara yang harus mencari solusi untuk mengatasi kerugian yang ditimbulkan oleh situasi ini. [Din]