Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat daripada shalat sendirian.” (Muttafaq ‘alaih)
Di lain riwayat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Shalat berjamaah pahalanya 25 kali lipat dibandingkan shalat di rumah atau di pasar.” (HR. Bukhari)
**
Kenapa shalat berjamaah bernilai 27 kali dengan shalat di rumah? Khususnya untuk laki-laki.
Padahal, syarat sahnya sama, rukunnya juga sama, bacaannya juga sama. Yang membedakan hanya tempat dan berjamaahnya. Yaitu, di masjid dan bersama dengan warga lainnya.
Padahal boleh jadi, shalat di rumah mungkin bacaan surahnya lebih panjang dari yang dibaca imam di masjid. Ruku dan sujudnya mungkin juga jauh lebih lama dari yang dilakukan shalat berjamaah di masjid.
Tapi, lama dan panjang bacaan surah dan sujud ruku itu tidak mampu mengalahkan keutamaan shalat berjamaah di masjid.
Satu hal yang membedakan keduanya adalah karena dengan shalat berjamaah kita berinteraksi dengan saudara muslim lainnya. Kita dibiasakan mengikuti satu imam, mengucapkan salam dengan yang lain, bersalaman, memberikan senyuman, menyapa keadaan satu sama lain, dan lainnya.
Nah, interaksi itulah yang melipatgandakan pahala ibadah shalat kita. Mengucapkan salam berpahala, bersalaman berpahala, memberikan senyuman berpahala, saling menyapa juga berpahala, apalagi terlatih untuk sabar mengikuti imam.
Multi efek dari interaksi ini begitu luas. Ada jalinan persaudaraan di situ, ada ta’awun, bersedekah, dan tentu saja: jalinan persatuan umat. Tanpa persatuan umat, umat Islam tak ubahnya buih di lautan luas.
Semua kebaikan dan hikmah itu tidak bisa didapatkan jika shalatnya di rumah. Wallahu a’lam. [Mh]