KETAHUI perbedaan utama antara teh hijau dan matcha. Teh hijau dan matcha adalah dua jenis teh yang populer di seluruh dunia. Keduanya berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis, tetapi memiliki perbedaan dalam cara penanaman, pengolahan, dan penyajian.
Teh hijau berasal dari tanaman Camellia sinensis. Faktanya, jenis teh lainnya, seperti teh hitam dan oolong, juga berasal dari tanaman yang sama, sehingga umumnya disebut sebagai tanaman teh.
Lantas, apa yang membuat berbagai jenis teh berbeda jika semuanya berasal dari tempat yang sama? Perbedaan utamanya adalah apakah daun teh difermentasi dan dioksidasi, yang mengacu pada jumlah udara dan panas yang diterima daun teh.
Tingkat fermentasi dan oksidasi memengaruhi warna, rasa, aroma, dan kekuatan teh, yang membedakan satu jenis teh dari yang lain.
Teh hijau tidak difermentasi dan tidak dioksidasi. Semua daun teh awalnya berwarna hijau, tetapi oksidasi menggelapkannya.
Karena teh hijau tidak dioksidasi, warnanya tetap hijau yang menginspirasi namanya. Dan karena tidak difermentasi, rasanya juga cenderung lebih pahit daripada teh lainnya, seperti teh hitam.
Baca juga: Alasan Minum Teh dan Kopi Tidak Direkomendasikan saat Sahur dan Berbuka Puasa
Ketahui Perbedaan Teh Hijau dan Matcha
Setelah daun teh dipetik, biasanya dikukus, digoreng, dan dikeringkan. Daun teh kering dijual dalam bentuk lepas atau dalam kantong atau saset. Menyeduhnya dalam air panas menghasilkan minuman yang dikenal jutaan orang sebagai teh hijau.
Rasa teh hijau sering kali digambarkan sebagai rasa tanah atau rumput, tetapi juga bisa memiliki rasa bunga atau manis. Banyak orang menikmati rasanya, sementara yang lain meminumnya karena manfaat kesehatannya.
Teh hijau umumnya mengandung lebih banyak antioksidan daripada jenis teh lainnya, yang mungkin disebabkan oleh kurangnya oksidasi, menurut para peneliti.
Namun, teh hijau bukanlah sumber kalori dan zat gizi makro yang signifikan. Menurut data USDA, secangkir teh hijau mengandung kurang dari 3 kalori, 29,4 miligram (mg) kafein, dan sejumlah kecil mineral, seperti mangan.
Matcha adalah jenis teh hijau, jadi berasal dari tanaman yang sama. Namun, teh ini ditanam dan diolah dengan cara khusus yang membedakannya dari teh hijau biasa.
Tanaman dinaungi dari sinar matahari sebelum dipanen untuk meningkatkan warna dan mengurangi rasa pahit, kemudian daun teh dibuang tangkainya, dikukus, dan digiling menjadi bubuk halus. Dengan proses yang padat karya ini, matcha umumnya lebih mahal daripada teh hijau.
Sementara teh hijau dibuat dengan merendam daun kering dalam air panas, matcha dibuat dengan mengocok bubuk dalam air panas.
Jadi, saat kamu minum matcha, kamu sebenarnya menelan daun teh yang digiling halus, bukan infusnya. Karena itu, matcha memiliki rasa yang lebih kuat daripada teh hijau.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Matcha juga menyediakan konsentrasi senyawa bermanfaat yang lebih kuat, seperti polifenol yang kaya antioksidan, dibandingkan dengan teh hijau.
Rincian nutrisi matcha dapat bervariasi tergantung pada merek dan cara penyajiannya, tetapi sebuah penelitian pada April 2024 menemukan bahwa setiap 100 gram bubuk matcha mengandung sekitar 56 gram serat, 17 gram protein, dan 7 gram lemak.
Ukuran sajian bubuk matcha yang umum adalah sekitar 1–2 gram per cangkir, jadi bubuk ini bukan sumber kalori atau zat gizi makro yang signifikan. Penelitian lain menemukan bahwa bubuk matcha mengandung sekitar 11,3–24,67 mg kafein per gram.
Matcha juga memiliki makna budaya. Matcha berasal dari Tiongkok, tetapi sekarang sebagian besar dikonsumsi di Jepang. Matcha bahkan digunakan dalam beberapa upacara minum teh Jepang. [Din]