RAMADAN sarajevo ibu kota Bosnia dan Herzegovina, dikenal sebagai “Yerusalem Eropa” karena keberagaman budayanya yang unik.
Saat Ramadan tiba, kota ini berubah menjadi pusat spiritual yang penuh kehangatan, menggabungkan tradisi Islam dengan atmosfer khas Balkan.
Berjalan di Sarajevo selama Ramadan memberikan pengalaman yang mengesankan, di mana sejarah, budaya, dan ibadah berpadu harmonis.
Baca juga: BAZNAS RI Targetkan Pengumpulan ZIS Ramadan 2025 Rp509,5 Miliar
Ramadan di Sarajevo Bosnia Herzegowina
Bosnia adalah negara dengan mayoritas Muslim. Namun peran non-muslim cukup signifikan. Durasi puasa yang dinamis (tergantung musim).
Hal ini disampaikan oleh Adek Annisa Rezki, seorang Warga Negara Indonesia yang tinggal di Bosnia dalam acara Talkshow Ramadan ChanelMuslim pada Rabu (5/3/2025) melalui Zoom Meeting.
Makanan khas ramadan:
Masyarakat sarajevo memiliki menu khas yang tidak ada di kota lain, yaitu Topa.
Somun: Roti khas Bosnia yang hanya tersedia saat Ramadan.
Halva: camilan yang dibuat menyambut hari-hari besar (ramadhan, bajram/lebaran, dan maulid).
Tradisi ramadan:
Tarawih, Masjid-masjid hidup terutama di Gazi Husrev-beg Mosque (masjid tertua di Sarajevo).
Iftar Jama’I, Pemerintah atau organisasi islam mengadakan iftar jama’i. Tradisi di undang dan mengundang antar kerabat dan teman.
Zuta Tabija, Benteng ini merupakan bangunan iconic yang identik dengan Ramadan. Dibangun oleh pemerintahan Ottoman pada abad ke-18 untuk sistem pertahanan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ramadan di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, adalah perpaduan indah antara spiritualitas, budaya, dan sejarah.
Kota ini menyuguhkan pengalaman Ramadan yang unik dengan tradisi khas Balkan yang tetap mempertahankan warisan Islam.
Bagi siapa pun yang ingin merasakan Ramadan dalam suasana berbeda, Sarajevo adalah destinasi yang menawarkan kehangatan, kebersamaan, dan nuansa sejarah yang kaya. [Din]