KEBUTUHAN dan keinginan manusia. Dari Ibnu Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (keinginannya) selain tanah (kematian). (HR. Bukhari Muslim).
Hadits di atas menggambarkan betapa keinginan manusia tak pernah puas, melampaui batas kemampuan dan usianya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍۛ وَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْاۛ يَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَلْفَ سَنَةٍۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهٖ مِنَ الْعَذَابِ اَنْ يُّعَمَّرَۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا يَعْمَلُوْنَࣖ ٩٦
Engkau (Nabi Muhammad) sungguh-sungguh akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi) sebagai manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) daripada orang-orang musyrik. Tiap-tiap orang (dari) mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dan syahwat keinginan itu akan berhenti jika ia sudah terbujur di liang kubur.
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ ١حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ ٢
Berbangga-bangga dalam memperbanyak (dunia) telah melalaikanmu. Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Baca juga: Perang Pemikiran, Upaya Memadamkan Cahaya Islam
Kebutuhan dan Keinginan Manusia
Kekeliruan cara pandang Kapitalis mendefinisikan keinginan sebagai kebutuhan lalu menyimpulkan problem Ekonomi adalah kebutuhan manusia tidak terbatas, sementara sumber kebutuhan terbatas.
Ideologi kapitalis beranggapan Kebutuhan dan Keinginan merupakan satu kesatuan dan tidak dipisahkan.
Kebutuhanan adalah keinginan, dan keinginan adalah kebutuhan.
Hal ini sangat jelas dari teori ekonomi konvensional yang mengatakan bahwa ekonomi adalah perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan faktor produksi yang terbatas.
Inilah yang menjadi biang keladi berbagai kerusakan dan eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Dengan prinsip ini pula dalam kasus ekonomi konvensional tidak ada distribusi kekayaan yang bersifat sosial.
Yang mendominasi adalah hak milik pribadi/individual, yang ada akhirnya menimbulkan sifat individualis tamak dan rakus.
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]