MELEPAS hormon cinta. Berkisah merupakan media yang saya gunakan untuk mentrasfer ilmu dan juga cinta ke anak-anak.
Kakak yang sudah SMP pun senang dengan aktivitas berkisah ini. Biasanya, sambil tiduran dan pelukan.
“Saat rasulullah berdakwah menerangkan tentang Islam, Abu Jahal mengikutinya dari belakang. Dia menimpuki rasulullah sambil berteriak-teriak, “Muhammad gila … Muhammad gila.”
“Padahal Abu Jahal itu salah satu paman rasulullah. Mau tahu bagaimana Abu Jahal menjemput ajal?”
“Bagaimana, Bu?”
“Dia terkapar sendirian. Sakit dengan kondisi yang mengenaskan. Tubuhnya bau menjijikkan. Tidak ada orang yang mau mendekatinya. Bahkan anaknya sendiri tidak mau mengurusnya.
“Saat meninggal. Tidak ada yang mau mengangkat tubuhnya ke liang lahat. Dibuatkan lubang di pinggir tempat tidurnya. Kemudian dia dijungkalkan ke dalam lubang kuburnya dengan menggunakan batang kayu.”
“Astaghfirullah. Bu, aku ingin ketemu rasulullah.”
“Insya Allah Nak, kita akan bertemu dengan rasulullah. Asal kamu menjalankan apa yang beliau ajarkan kepada kita.”
Itu sepenggal cerita saya untuk kakak. Dalam aktivitas berkisah ini, kakak gusel-gusel di pelukan saya. Saya sesekali mengelus kepalanya atau menepuk-nepuk bahunya.
Baca Juga: Kenali Jerawat Hormon dan Cara Mengatasinya
Melepas Hormon Cinta
Ini aktivitas yang bisa melepaskan hormon cinta, oksitosin.
Hormon oksitosin ini bisa menciptakan ikatan hubungan. Seorang ibu hamil mempunyai hormon cinta ini sehingga akan tercipta ikatan yang kuat dengan bayi di rahimnya.
Hormon cinta ini juga bisa menghilangkan stres dan depresi. Bisa memperkuat kenangan emosional yang membuat anak-anak selalu terkenang pada ibunya
Hormon oksitosin juga memperkuat keterampilan sosial. Anak-anak jadi lebih terampil dalam menghadapi orang lain atau kondisi lingkungan yang berbeda dengan lingkungannya sendiri.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan bahwa oksitosin dapat memicu sikap agresi defensif terhadap orang luar yang mungkin mengancam kelompok sosial seseorang, seperti ketika seorang tentara membela rekan-rekannya.
Mari kita peluk anak-anak kita sambil mengisahkan pada mereka tentang kisah-kisah tokoh yang menginspirasi, terutama tentang perjalanan hidup Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.[Maya/ind]