SINGKONG yang selama ini dikenal sebagai bahan pangan murah berhasil disulap menjadi komoditas bernilai tinggi, seperti bioplastik ramah lingkungan yang telah menembus pasar global, termasuk Jepang.
Singkong yang dikenal juga sebagai singkong memiliki kandungan pati (pati) tinggi yang menjadi bahan utama dalam pembuatan bioplastik.
Proses ini melibatkan ekstraksi pati singkong yang kemudian diolah menjadi bahan biodegradable, yang dapat terurai secara alami dalam waktu singkat tanpa meninggalkan residu berbahaya bagi lingkungan.
Baca juga: Penggunaan QRIS Berbasis Tap NFC Untuk MRT dan KRL
Singkong jadi Komoditas Bernilai Tinggi Menghasilkan Bioplastik Ramah Lingkungan
Keberhasilan ini adalah hasil kolaborasi antara Greenhope, Kelompok Tani Setia, dan para pemangku kepentingan, yang memberikan pelatihan intensif, pendampingan berkelanjutan, serta dukungan fasilitas produksi kepada petani lokal di Desa Cikarawang.
Produk inovatif yang dihasilkan dari singkong meliputi tepung mocaf, mi instan mocaf, hingga bioplastik berbasis singkong dengan teknologi seperti Ecoplas dan Naturloop.
Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah singkong, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan menghadirkan alternatif ramah lingkungan untuk plastik konvensional.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebagai salah satu produsen singkong terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan bahan ini dalam industri bioplastik. Hal ini dapat membuka peluang pasar baru bagi petani lokal sekaligus meningkatkan pendapatan mereka.
Dengan bioplastik berbahan singkong, penggunaan plastik konvensional berbahan dasar minyak bumi dapat dikurangi secara signifikan, membantu mengatasi krisis sampah plastik yang merusak ekosistem.
Inovasi ini sejalan dengan konsep ekonomi hijau, di mana proses produksi dan konsumsi berorientasi pada keberlangsungan lingkungan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
tanggapan terhadap produk ramah lingkungan terus meningkat di pasar global. Bioplastik berbahan singkong dapat menjadi produk ekspor unggulan yang memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.
Singkong yang dulunya hanya dikenal sebagai bahan makanan tradisional, kini menunjukkan potensi luar biasa sebagai solusi ramah lingkungan.
Dengan memanfaatkan komoditas lokal ini, Indonesia tidak hanya dapat mengatasi masalah limbah plastik, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru yang berkelanjutan. [Din]