MENURUT catatan Kompas.com, tahun 2025 baru berjalan 13 hari, Indonesia sudah mengalami 74 kali bencana, umumnya banjir.
Lalu, bagaimana seorang muslim memandang ini?
Secara umum bencana alam terjadi karena dua sebab:
1. As Sabab Asy Syar’iy
Yaitu sebab yang difaktori oleh pelanggaran syariat.
Hal ini jelas disebutkan dalam Al Quran, penjelasan dalam hadits, beserta syarah para ahli ilmu.
Bagi orang yang mengaku mengimani Al Qur’an akan membenarkan ini, karena memang dijelaskan dibanyak ayat.
Allah adalah pemilik jagat raya, angin, air, gunung, tanah, dll, semua tunduk kepada-Nya dan semua adalah tentara-Nya.
Di antaranya:
A. Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya. (QS. Al-Anfal, Ayat 25).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah (salah satu mufassir paling otoritatif) berkata:
يُحَذِّرُ تَعَالَى عِبَادَهُ الْمُؤْمِنِينَ فِتْنَةً أَيِ اخْتِبَارًا وَمِحْنَةً يَعُمُّ بِهَا الْمُسِيءَ وَغَيْرَهُ لَا يَخُصُّ بِهَا أَهْلَ الْمَعَاصِي وَلَا مَنْ بَاشَرَ الذَّنْبَ بَلْ يَعُمُّهُمَا حَيْثُ لَمْ تُدْفَعُ وَتُرْفَعُ
Allah memberikan peringatan kepada orang-orang beriman tentang datangnya fitnah, yaitu ujian, yang akan ditimpakan secara merata baik orang yang buruk atau yang lainnya, tidak khusus pada pelaku maksiat saja dan pelaku dosa, tetapi merata, yaitu di saat maksiat itu tidak dicegah dan tidak dihapuskan. (Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 4/32).
Ayat lain:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang mengajak kebaikan. (QS Hud: 117).
Jadi, ayat ini mempertegas lagi, bahwa kebinasaan sebuah negeri Allah tahan, selama masih ada orang baik yang melakukan nahi munkar.
Jika 10 orang naik perahu, ada 1 yang melubangi, tapi yang 9 diam saja dan tidak mencegah, maka yang tenggelam bukan 1 orang, tapi semuanya.
Inilah pentingnya pencegahan kepada kemungkaran, yang dengannya menjadi salah satu sebab syar’i tertahannya musibah.
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Cara Muslim Memandang Musibah (1)
Baca juga: Manajemen Musibah
Ada pun dalam hadits:
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ
Dari Huzhaifah bin Al-Yaman dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:” Demi dzat yang jiwaku ditangan-Nya hendaknya engkau melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, atau jika tidak, maka Allah hampir mengirim azabnya, kemudian engkau berdo’a tetapi tidak dikabulkan” (HR At-Tirmidzi dan Ahmad).
Dalam kitab Fawaidul Fawaid, Hal. 46, Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah menceritakan sebuah riwayat dari para ulama salaf tentang seorang ahli ibadah yg cuek kepada kerusakan di sekelilingnya:
وذكر الحميدي عن سفيان بن عيينة: قال: حدثني سفيان بن سعيد عن مسعر: أن ملكا أمر أن يخسف بقرية، فقال: يا رب، إن فيها فلانا العابد، فأوحى الله إليه: أن به فابدأ
Al Humaidi menceritakan dari Sufyan bin ‘Uyainah, dia berkata: berkata kepadaku Sufyan bin Sa’id, dari Mas’ar;
Bahwa malaikat akan menemggelamkan sebuah negeri. Dia berkata: “Ya Allah, di negeri itu ada si Fulan, dia ahli ibadah.” Lalu Allah mewahyukan kepadanya: “Justru dia duluan yang ditenggelamkan!”[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah