ChanelMuslim.com – Aktivis Swedia, Benjamin Ladraa tidak diizinkan oleh polisi Israel untuk memasuki Palestina pada hari Jumat lalu.
Pemain berusia 25 tahun itu memulai perjalanannya ke Palestina dari Swedia hampir setahun yang lalu untuk meningkatkan kesadaran tentang pelanggaran hak asasi manusia di wilayah yang diduduki oleh rezim Zionis tersebut.
Setelah tiba di perbatasan Israel dari Yordania, ia dilarang memasuki Palestina dan ditahan selama enam jam, kata Ladraa kepada Anadolu Agency setelah ia kembali ke Amman, ibukota Yordania.
"Mereka hanya memberikan dua alasan untuk menolak saya masuk, salah satunya adalah bahwa mereka mengira saya berbohong selama interogasi dan yang lain adalah mereka mengira saya akan pergi ke makam Nabi Saleh dan mengadakan demonstrasi," kata Ladraa.
Dia mengatakan dia akan melanjutkan perjuangannya sampai Palestina mendapatkan kebebasan mereka.
"Saya berangkat 11 bulan yang lalu dari Gothenburg dan melakukan perjalanan dengan berjalan kaki. Saya melintasi banyak negara sampai saya mencapai perbatasan Palestina dan berjalan sekitar 5.000 kilometer. Saya tidak akan menyerahkan perjuangan saya sampai Palestina dibebaskan," kata Ladraa, menambahkan bahwa dia akan kembali ke Swedia dengan pesawat dan memulai perjalanan lain.
"Sekarang tanyakan pada diri sendiri mengapa negara Israel sangat takut pada seorang pria Swedia sehingga mereka tidak mengizinkannya memasuki negara yang mereka tempati," tulis Ladraa di akun Facebooknya pada hari Jumat lalu.
Ladraa memulai perjalanannya dari Swedia Agustus lalu melintasi Jerman, Austria, Slovenia, Kroasia, Serbia, Bulgaria Turki, Lebanon, dan Yordania.[ah/anadolu]