DALAM upaya memerangi kecanduan di kalangan komunitas Muslim dan sekitarnya, Masjid Faizan E Madina di Peterborough baru-baru ini menyelenggarakan acara peningkatan kesadaran terhadap narkoba dan alkohol yang menarik puluhan peserta, termasuk kaum muda.
Dikutip dari aboutislam.net, diselenggarakan oleh Dr. Azhar Chaudhry, dokter umum setempat, lokakarya tersebut bertujuan untuk membantu keluarga dan individu yang berjuang melawan kecanduan menemukan jalan untuk mendapatkan dukungan.
Peristiwa tersebut menyoroti masalah kritis namun sering kali dianggap sebagai masalah yang terstigma dalam komunitas Muslim, yang oleh Dr. Chaudhry, yang juga bekerja di Thistlemoor Medical Centre, digambarkan sebagai masalah besar.
Menurut Dr. Chaudhry, menjangkau mereka yang terdampak merupakan tantangan karena stigma budaya. Namun, ia mencatat bahwa keterlibatan masjid dalam acara tersebut memberikan semangat,karena panitia masjid tidak hanya hadir tetapi juga membantu menyelenggarakan lokakarya tersebut.
Baca juga: Lebih dari 370 Ribu Orang Mengungsi Akibat Banjir di Sudan
Masjid Faizan E Madina di Peterborough Memerangi Kecanduan di Kalangan Komunitas
Dr. Chaudhry, anggota Asosiasi Medis Islam Inggris (BIMA), telah melayani masyarakat sejak ia pindah dari Pakistan pada tahun 2001.
Di samping praktik medisnya, ia menyumbangkan waktunya untuk mengadakan lokakarya tentang CPR, diabetes, dan pemeriksaan kanker di masjid untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dalam komunitas Muslim Inggris.
Raja Alyas dari Aspire, sebuah lembaga amal yang bekerja sama dengan Dewan Kota Peterborough, dokter umum, dan Layanan Percobaan, memuji lokakarya tersebut sebagai langkah ke arah yang benar.
Aspire, yang bertujuan menjangkau masyarakat kurang mampu, juga mengoperasikan klinik di Thistlemoor Medical Centre yang menawarkan mereka yang menghadapi stigma pilihan bijaksana untuk mencari bantuan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Alyas juga mencatat bahwa keterbukaan masjid untuk menyelenggarakan lebih banyak acara, termasuk yang khusus untuk wanita, menunjukkan perubahan sikap yang berarti.
Melalui upayanya menjadi tuan rumah lokakarya ini, Masjid Faizan-E-Madina telah menunjukkan komitmennya untuk mengatasi tantangan yang dihadapi jemaah Muslimnya dan masyarakat Inggris yang lebih luas.
Peran masjid sebagai pusat komunitas tidak hanya menyediakan ruang aman untuk mendiskusikan isu-isu sulit seperti kecanduan tetapi juga membantu memberdayakan generasi muda dengan pengetahuan untuk membuat keputusan yang tepat.
Seiring menguatnya kemitraan antara pemimpin masyarakat, profesional kesehatan, dan organisasi pendukung seperti Aspire, ada harapan bahwa stigma seputar kecanduan dapat dikurangi dan mereka yang membutuhkan akan merasa lebih didukung dalam mencari bantuan. [Din]