SUFYAN Ats Tsauri Rahimahullah berkata:
إن الميت ليعرف كل شيء حتى إنه ليناشد غاسله بالله إلا خففت علي غسلي، قال: ويقال له وهو على سريره: اسمع ثناء الناس عليك
Mayit benar-benar mengetahui segala hal sampai-sampai dia mengadukan kepada Allah tentang orang yang memandikan dirinya, “kecuali jika kamu meringankan cara memandikan diriku.” Dia (Sufyan) berkata: “Dikatakan kepadanya dan dia masih di atas kasurnya: Dengarkanlah pujian manusia atas dirimu.” (Imam As Suyuthi, Busyra Al Kaib bi Liqail Habib, hal. 33).
Dan masih banyak lagi dalil dan perkataan salaf tentang masalah ini.
Masalah ini adalah perkara ghaib yang tidak dapat dijangkau akal, dan membutuhkan dalil dari wahyu dan keterangan yang shahih untuk membenarkannya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Maka, ucapan para salaf ini dan kita berbaik sangka kepada mereka tidaklah mereka ucapkan melainkan berasal dari berita yang shahih.
Oleh karena itu Imam As Suyuthi Rahimahullah pernah mengatakan dalam kesempatan yang lain:
المقرر في فن الحديث والأصول أن ما روي مما لا مجال للرأي فيه كأمور البرزخ والآخرة فإن حكمه الرفع لا الوقف ، وإن لم يصرح الراوي بنسبته إلى النبي صلى الله عليه وسلم
Ketetapan dalam ilmu hadits dan Ushul, bahwa apa-apa yang diriwayatkan tentang hal yang bukan domainnya akal seperti urusan alam barzakh dan akhirat maka dihukumi sebagai berita yang marfu’ (sampai ke Rasulullah) bukan mauquf (sampai ke sahabat saja), walau si perawinya tidak menerangkan bahwa itu berasal dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. (Imam As Suyuthi, Al Hawil Lil Fatawi, 2/217).
Mimpi Bertemu Dengan Orang Tua (3)
Hal serupa dikatakan oleh Imam Al Qurthubi Rahimahullah dalam At Tadzkirah, setelah beliau memaparkan beberapa atsar tentang ini. Beliau berkata:
هذه الأخبار ، وإن كانت موقوفة ؛ فمثلها لا يقال من جهة الرأي
Berita-berita ini jika statusnya mauquf (hanya sebagai ucapan sahabat) maka yang seperti ini tidaklah mungkin diucapkan berasal dari (semata-mata) pendapat. (At Tadzkirah, hal. 61).
Maksudnya, tidak mungkin sahabat nabi mengatakan hal ini berdasarkan akalnya semata, ini tidak lain hanya berasal dari Rasulullah. Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah menegaskan:
أَن الْأَرْوَاح قِسْمَانِ : أَرْوَاح معذبة ، وأرواح منعمة . فالمعذبة فِي شغل بِمَا هى فِيهِ من الْعَذَاب عَن التزاور والتلاقي ، والأرواح المنعمة الْمُرْسلَة غير المحبوسة تتلاقي وتتزاور وتتذاكر مَا كَانَ مِنْهَا فِي الدُّنْيَا وَمَا يكون من أهل الدُّنْيَا “
Arwah itu ada dua macam: 1. Arwah yang sedang diazab, 2. Arwah yang mendapatkan nikmat. Untuk arwah yang diazab mereka sedang sibuk dengan azab itu sehingga mereka tidak saling berjumpa dan mengunjungi. Untuk arwah yang mendapatkan nikmat, mereka bebas saling berjumpa dan mengunjungi, serta saling mengingat tentang apa yang mereka alami di dunia dan apa yang sedang terjadi/dilakukan oleh penduduk dunia. (Ar Ruh, hal. 17).
Baca juga: Mimpi Bertemu Dengan Orang Tua (2)
Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani Rahimahullah menulis:
وَأما قَوْله إِذا دفن الْمَيِّت ، قَرِيبا من قبر آخر ، أَو بَعيدا ؛ هَل يعرفهُ ويسأله عَن أَحْوَال الدُّنْيَا ؟ فَالْجَوَاب : نعم ، قد ورد فِي ذلك عدَّة أَحَادِيث
Ada pun perkataannya, jika mayit dikuburkan dekat kubur lain atau jauh, apakah dia mengetahui dan menanyakan keadaan di dunia? Jawabnya: Ya, hal itu diterangkan dalam banyak hadits. (Al Imta’ bil Arbain, hal. 86).
Maka, berbagai dalil, atsar, dan penjelasan ulama, ini menunjukkan bahwa orang beriman yang sudah wafat tahu dan melihat apa yang dilakukan oleh saudara-saudaranya yang masih hidup di dunia.
Hanya saja para ulama berbeda pendapat apakah pengetahuan tersebut secara umum saja, ataukah begitu detil tentang perilaku orang yang masih hidup.[Sdz]