Dalam sebuah langkah baru melawan kelompok-kelompok radikal, lebih dari 200 ulama Pakistan mengeluarkan keputusan yang menyatakan bahwa serangan bunuh diri yang dilakukan oleh kelompok-kelompok militan bertentangan dengan Islam.
“Pemerintah Islam terikat untuk menghancurkan kelompok pemberontak tersebut,” tulis fatwa yang dikeluarkan oleh para ulama pada konferensi ulama di Lahore Ahad lalu, surat kabar Dawn melaporkan Senin kemarin (18/5/2015).
Pertemuan para ulama di Lahore, mengatakan filosofi di balik kelompok ISIS, Tehreek-i-Taliban Pakistan, Al Qaeda, Boko Haram dan kelompok radikal lainnya adalah menyesatkan.
Fatwa yang dirilis ke media oleh Maulana Ziaul Haq Naqshband, menambahkan bahwa kelompok-kelompok yang melakukan tindakan seperti itu bukan tindakan yang Islami dan berdasarkan pemahamahan Islam yang rendah.
Para ulama itu juga mengecam serangan yang menargetkan sekte tertentu karena Islam tidak mengizinkan pembunuhan atas nama sekte.
Mereka menambahkan bahwa melindungi tempat-tempat ibadah non-Muslim adalah wajib bagi sebuah negara Islam.
Para pemimpin agama juga mengumumkan bahwa 22 Mei akan dijadikan sebagai “Hari Perdamaian dan Cinta” melawan terorisme dan ekstremisme.[af/onislam]